Kanal24, Malang – Mencoba makanan khas daerah menjadi hal yang menariki dalam acara puncak Kampung Budaya 2022, pada Sabtu, (22/10/2022). Forum Daerah (Forda) menggelar gerai di area lapangan Fakultas Kedokteran Gigi UB. Mereka memamerkan segala ciri khas dari daerahnya, terutama makanan lokal.
Acara puncak kampung Budaya 2022 resmi terselenggara dengan meriah. Guyuran hujan yang membasahi area tak menghalangi semangat para penonton dan juga panitia. Mereka saling bahu-membahu menyiapkan acara, khususnya gerai masing-masing daerah.
Memasuki area pameran, pengunjung disuguhi dengan gerai-gerai dari forum daerah seluruh Indonesia. Gerai-gerai tersebut saling berjajar dan memamerkan masing-masing keunikan daerahnya. Terhitung sebanyak 35 gerai forda berpartisipasi dalam Kampung Budaya 2022.
FKMT menjajakan jajanan dan kopi bubuk khas Kabupaten Trenggalek. (Dok. Rafi)
Forda Himpunan Mahasiswa Ronggolawe Brawijaya (Himalaya) Tuban menarik perhatian pengunjung. Gerai forda ini mempersilakan pengunjung untuk membatik secara manual menggunakan canting. Selain itu, terdapat minuman khas Tuban, yaitu Legen. Pengunjung dipersilakan untuk mencoba minuman khas itu.
Selain minuman, penjaga gerai juga mempersilakan pengunjung untuk mencicipi Ampo, cemilan yang berasal dari tanah liat.
“Rasanya benar-benar seperti makan tanah,” tutur salah satu pengunjung bernama Shera.
Tanah liat yang digunakan berasal dari tanah yang paling dalam dan bersih dari kotoran.
Untuk menetralisir rasa, salah satu anggota Himalaya juga menyuguhkan Dumbek, jajanan yang berasal dari tepung beras dan memiliki rasa manis. Dumbek dibungkus dengan daun siwalan yang memiliki aroma khas. Rasa tanah liat yang kuat, bisa hilang dengan seketika.
Mata pengunjung tertarik pada sebotol sirup tertuliskan “Sirup Buah Kawista”. Gerai ini berasal dari Himpunan Mahasiswa Rembang Raya (Himaraya). Pengunjung diminta mencicipi sirup yang berasal dari buah langka, bernama kawis ini. Buah ini tergolong jarang ditemukan di daerah-daerah di Indonesia. Hanya tumbuh di Kabupaten Rembang.
Makanan disajikan untuk pengunjung gerai Himalaya Tuban. (Dok. Rafi)
Jejeran makanan ringan juga tersaji di dalam gerai Forum Komunikasi Mahasiswa Trenggalek (FKMT). Masing-masing jajanan diberi label nama. Tertulis “alen-alen, tempe kripik, walangan, mancho ketan”. Pengunjung bisa mencicipinya satu per satu.
Jajanan yang paling terkenal ialah alen-alen. Kudapan yang berbahan dasar pati singkong ini biasa menjadi oleh-oleh ketika berkunjung ke Kabupaten Trenggalek. Salah satu penjaga gerai mengatakan bahwa inovasi alen-alen semakin berkembang. “Yang dahulu hanya rasa asin, sekarang sudah ada coklat,” tuturnya.
Seluruh forda menyiapkan gerainya dengan baik. Mereka berlomba untuk memperkenalkan keunikan dan juga ciri khas dari daerahnya masing-masing. Keanekaragaman dan kekayaan budaya Indonesia meramaikan dan membawa keunikan tersendiri untuk Kampung Budaya 2022. (raf)