KANAL24, Probolinggo – Pestisida nabati menjadi salah satu media alternatif untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan.
Salah satu bahan yang dapat dibuat menjadi pestisida nabati adalah daun dan biji mimba. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Aminudin Affandi, MS dan Mufidah Afiyanti., SP., Ph.D dari Pascasarjana UB pada kegiatan pengabdian masyarakat di SMA Unggulan Zainul Hasan Genggong, Probolinggo. Minggu, 28/7/2019.
Daun Mimba banyak ditemukan di sekitar lingkungan rumah, di tempat yang kering atau di pinggir-pinggir jalan yang biasanya digunakan sebagai pelindung.
“Tanaman ini memiliki 4 senyawa pestisida nabati, yakni azadirachtin, salannin, nimbinen, dan meliantriol,” tutur Amin.
“Proses pembuatan pestisida nabati menggunakan proses ekstraksi teknik maserasi. Teknik maserasi merupakan proses penyarian sederhana yaitu dengan cara merendam sampel dalam pelarut yang sesuai selama 3 sampai 5 hari,” jelas Fidah.
Fidah melanjutkan bahwa, teknik maserasi dipakai karena memiliki prinsip yakni, pelarut akan menembus ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, sehingga akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka senyawa kimia yang terpekat akan didesak keluar. Peristiwa tersebut, berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel.
Cara membuat daun mimba menjadi pestisida nabati adalah salah satunya dengan cara memblender 50 gr daun mimba segar dengan 1 liter air ditambah dengan I ml alkohol, kemudian diaduk rata. Selanjutnya, rendam selama semalam (12jam). Keesokan harinya, bahan yang telah direndam, kemudian disaring dengan kain furing. Larutan hasil penyaringan kemudian ditambah dengan 1 gr deterjen atau 0,5 ml perata (aspa atau sejenisnya), diaduk rata dan larutan siap disemprotkan.
“Selain daun, biji mimba juga dapat dibuat menjadi pestisida nabati. Karena, di biji mimba lebih tinggi kandungan azadirachtin, yang bagus untuk insektisida. Cara membuatnya, dengan menumbuk halus 200-300 gr biji mimba. Kemudian, rendam serbuk biji mimba kedalam 10 liter air selama semalam. Aduk rata larutan tersebut, kemudian saring dengan kain halus. Selanjutnya, larutan biji mimba siap disemprotkan ke pertanaman,” terang dosen kelahiran Pasuruan tersebut.
Minyak biji mimba memiliki beberapa sifat. Pertama, refelen yakni menolak kehadiran serangga terutama disebabkan baunya yang menyengat. Kemudian, antifidan yang dapat menyebabkan serangga tidak menyukai tanaman karena rasa yang pahit. Dapat menjadi anti bakteri dan juga anti jamur.
Cara kerja pestisida mimba adalah dapat menghambat daya makan hama, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, menghambat perkawinan dan komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, menghambat pembentukan kitin, dan menjadi pemandul bagi hama.
“Beberapa hama yang dapat dikendalikan oleh pestisida nabati ini adalah wereng padi punggung putih, wereng coklat, wereng hijau, ulat tritip, ulat pengerek daun jeruk, ulat tanah, ulat grayak, tungau, kumbang badak, thrips, lalat putih, semut, pengerek batang pisang, dan pengerek batang padi,” tutup Amin. (meg)