Kanal24, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pandangannya tentang revolusi digital dalam Indonesia Digital Summit 2023 yang digelar di Jakarta pada Selasa (28/11/2023). Menurutnya, perkembangan teknologi digital membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Revitalisasi teknologi digital diakui Menkeu sebagai pendorong kemudahan akses informasi dan transaksi sehari-hari. Meskipun memberikan manfaat positif, Sri Mulyani mengingatkan akan adanya dampak kemanusiaan, sosial, politik, ekonomi, dan finansial yang perlu diwaspadai.
“Era digital membawa proyeksi baru yang mungkin akan menimbulkan dampak di berbagai sektor,” ujarnya dikutip dari kemenkeu.go.id.
Dalam konteks ekonomi, Menkeu melihat potensi ekonomi digital dapat menciptakan persamaan dan mengurangi eksklusivitas, terutama dalam akses informasi yang dapat dijangkau oleh semua kalangan. Namun, tantangan terletak pada investasi infrastruktur untuk mendukung konektivitas, terutama di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Menanggapi hal ini, Sri Mulyani mencatat bahwa investasi infrastruktur digital telah mendapat perhatian khusus, seperti pembangunan satelit, fiber optik, dan BTS, yang menjadi fokus Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Selain itu, Menteri Keuangan melihat populasi muda Indonesia sebagai keuntungan besar dalam menghadapi perkembangan teknologi digital. Diakui bahwa demografi yang didominasi oleh generasi muda memberikan peluang yang besar bagi kemajuan dalam pemanfaatan teknologi digital.
Namun, Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa revolusi digital berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru sekaligus menghilangkan pekerjaan lama. Oleh karena itu, peningkatan keterampilan melalui pelatihan dan pembelajaran keterampilan baru menjadi suatu keharusan bagi tenaga kerja.
“Training, re-training itu menjadi sesuatu yang emas. Kartu Prakerja adalah salah satu bentuk terobosan kita untuk menjembatani. Pasti belum sempurna, tapi itu adalah sesuatu yang kita ikhtiarkan bahwa akan ada disrupsi di pasar tenaga kerja,” ungkapnya.
Menteri Keuangan juga menyoroti peluang dan tantangan dalam sektor finansial, seperti pembayaran digital, pinjaman keuangan, asuransi, dan manajemen kekayaan. Dalam hal ini, Kementerian Keuangan bersama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan terus berupaya merumuskan kebijakan yang tepat untuk mengoptimalkan potensi peluang di sektor finansial melalui penerapan teknologi digital.