Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Menyapih Nafsu

Adam Kukuh Kurniawan by Adam Kukuh Kurniawan
August 3, 2023
in Ekonomi
0
43
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kata manusia berasal dari kata al insan yaitu sosok makhluk ciptaan Allah dari anak cucu Adam, yang memiliki derivasi menjadi nisyan, artinya lupa. Asal kata ini berada dalam konteks insteraksi kemanusiaan yang sering lupa atas hal yang harusnya diingat atau lupa atas janji yang dibuat.

Manusia adalah makluk hidup karena ia bernafas. Kata nafas berasal dari kata nafasa, yang derevasinya menjadi nafsu. Pengertian ini berada dalam konteks kedirian, ke-akuan, ego. Manusia adalah makhluk yang sempurna karena memiliki dua potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya yaitu terdiri dari akal dan nafsu dan akal. Dengan akal manusia dapat berpikir, dan dengan nafsu manusia memiliki motivasi untuk mencapai sesuatu.

Dalam sebuah kisah yang ditulis dalam kitab Dzurratun Nashihin karya Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi tentang awal penciptaan akal dan nafsu, Allah SWT bertanya kepada akal, “Man ana wa man anta, Siapakah Aku dan siapakah kamu ?”, Akal menjawab, “Anta Rabbi wa ana ‘abduka adh dho’if, Engkau adalah Tuhan yang mencipta aku, dan aku adalah hamba-Mu yang lemah”. Lalu Allah swt menjawab, “Wahai akal, tidak aku ciptakan makhluk yang lebih mulia dari engkau”.

Kemudian Allah SWT menciptakan nafsu, kemudian berfirman pada nafsu, “Man ana wa man anta, Siapakah Aku dan siapakah kamu ?”. Nafsu diam tak menjawab, kemudian ditanya lagi dengan pertanyaan serupa, lalu nafsu baru menjawab, “ana wa ana, anta wa anta, aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau”. Sehingga nafsu dimasukkanlah ke dalam neraka jahiim selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan dari neraka Jahiim, kemudian ditanya kembali dengan pertanyaan serupa dan nafsu tetap menjawab dengan jawaban yang sama seperti awalnya. Sehingga dimasukkanlah kembali nafsu ke dalam neraka Juu’ selama 100 tahun lagi, yaitu neraka yang penuh dengan rasa lapar dan haus. Setelah nafsu tidak diberi makan dan minum selama 100 tahun barulah nafsu tersadar dan menyerah. Sehingga ditanyakanlah kembali pada nafsu, maka barulah nafsu menjawab, “Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu”. Lalu diletakkanlah nafsu dan akal pada diri manusia.  Maka terjadilah pertentangan akan keduanya. 

Nafsu memiliki sifat dasar sombong, menolak dan ingkar sehingga menolak apapun saja yang berupa kebaikan. Hal ini tentu berbeda dengan akal yang memiliki fitrah tunduk dan taat kepada perintah Allah SWT yang mencipta kehidupan. Demikianlah Allah swt berfirman  :

وَمَآ أُبَرِّئُ نَفۡسِيٓۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيٓۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٞ رَّحِيمٞ

Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Yusuf : 53)

Nafsu dan akal yang melekat pada diri manusia inilah yang akan menentukan tinggi rendahnya derajat, berhasil gagalnya manusia atau mulia dan hina seorang manusia. Demikianlah Allah swt berfirman  :

فَأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقۡوَىٰهَا

maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, (QS. Asy-Syams : 8)

Oleh karena itulah, apabila seseorang ingin mulia dan tinggi derajat maka manusia harus mampu mengelola kedua potensi ini. Yaitu menekan gejolak nafsunya dan memenuhi kebutuhan akalnya. Sebuah usaha agar manusia mampu mengendalikan hawa nafsunya dan tidak dikendalikan oleh nafsu. Imam Abu Hamid al-Ghazali pernah mengatakan dalam kitab Ihyâ’ ‘Ûlûmiddîn:

السَّعَادَةُ كُلُّهَا فِي أَنْ يَمْلِكَ الرَّجُلُ نَفْسَهُ وَالشَّــقَــاوَةُ فِي أَنْ تَمْـلِـكَـــهُ نَفْـسُــــهُ

“Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya. Kesengsaraan adalah saat seseorang dikuasai nafsunya.”

Namun demikianlah diri manusia, pada dirinya terjadi pertempuran antara nafsu dan akal. Dan seringkali nafsu memenangkan pertempuran, sehingga nafsu perlu dikendalikan agar tidak menguasai diri. Denikianlah disaat sepulang dari perang Badar, Nabi ﷺ bersabda, “Kalian semua pulang dari sebuah pertempuran kecil dan bakal menghadapi pertempuran yang lebih besar”. Lalu ditanyakan kepada Rasulullah ﷺ, ‘Apakah pertempuran akbar itu, wahai Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘jihad (memerangi) hawa nafsu’.”

Karenanya nafsu harus dikendalikan. Sebab nafsu itu ibarat bayi yang dia akan terus merengek apabila tidak dipenuhi keinginannya. Sebagaimana ditulis dalam sebuah syair di kitab Burdah oleh seorang penyair hebat yang bernama Syarafuddin Abu ‘Abdullah Muhammad ibn Sa’id ibn Hammad ibn Muhsin ibn ‘Abdullah ash-Shanhaji al-Bushiri al-Mishri. Yang kemudian dikenal nama Imam Muhammad Bushiri, menggubah syair berikut  :

وَالنّفْسُ كَالطّفِلِ إِنْ تُهْمِلْهُ شَبَّ عَلَى ۞     حُبِّ الرَّضَاعِ وَإِنْ تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمِ

Nafsu bagaikan bayi, bila kau biarkan akan tetap suka menyusu # Namun bila kau sapih, maka bayi akan berhenti sendiri

فَاصْرِفْ هَوَاهَا وَحَاذِرْ أَنْ تُوَلِّيَهُ       ۞     إِنّ الْهَوَى مَا تَوَلَّى يُصِمْ أَوْ يَصِمِ

Maka palingkanlah nafsumu, takutlah jangan sampai ia menguasai-nya # Sesungguhnya nafsu, jikalau berkuasa maka akan membunuhmu dan membuatmu tercela

Untuk itu tundukkanlah nafsu dengan menyapihnya, yaitu melalui puasa, karena demikianlah bahwa nafsu baru bersedia tunduk setelah dimasukkan ke dalam neraka Juu’, yaitu neraka yang penuh dengan kelaparan dan kehausan. Demikianlah imam Bushiri juga menuliskannya dalam gubahan syair Burdahnya  :

فَلاَ تَرُمْ بِالْمَعَاصِيْ كَسْرَ شَهْوَتِهَا      ۞     إِنّ الطَّعَامَ يُقَوِّيْ شَهْوَةَ النَّهِمِ

Jangan kau berharap, dapat mematahkan nafsu dengan maksiat # Karena makanan justru bisa perkuat bagi si rakus makanan lezat.

Selanjutnya dalam syair selanjutnya Imam Muhammad al Bushiri menuliskannya pula bahwa banyak makan hanya akan membuat nafsu merasa nyaman untuk menguasai. Dan sesungguhnya dalam kenikmatan makanan maka disitu sejatinya adalah jalan mematikan untuk manusia sebab disana nafsu akan merajai. Sebagaimana dalam bait syairnya  :

كَمْ حَسّنَتْ لَذّةً لِلْمَـــــــرْءِ قَاتِلَةً  ۞  مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ أَنّ السَّمَّ فِي الدَّسَمِ

Betapa banyak kelezatan, justru bagi seseorang membawa kematian # Karena tanpa diketahui, adanya racun tersimpan dalam makanan

وَاخْشَ الدَّسَائِسَ مِنْ جُوعٍ وَّمِنْ شَبَعِ  ۞  فَرُبّ مَخْمَصَةٍ شَرُّ مِنَ التُّخَمِ

Takutlah terhadap tipu dayanya lapar dan kenyang # Sebab sering terjadi rasa lapar lebih buruk daripada kenyang

Karena itu, puasa adalah benteng dari godaan nafsu yang mampu melemahkan nafsu. Puasa adalah cara penyapih nafsu agar tidak terus merengek untuk terus minta dipenuhi. Semoga kita diselamatkan oleh Allah swt dari buruknya hawa nafsu dan semoga kita mampu mengendalikannya agar diri kita terus berada dalam ketaatan kepada-Nya. Aamiiin..

 

Akhmad Muwafik Saleh, Dosen FISIP UB dan Motivator

Post Views: 526
Previous Post

Pastikan Atraksi Wisata Indonesia Terbaik dengan Coaching Clinic

Next Post

MMI Raih Penghargaan dari Perpusnas

Adam Kukuh Kurniawan

Adam Kukuh Kurniawan

Next Post

MMI Raih Penghargaan dari Perpusnas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Joy Full Holiday Meriahkan 101 OJ Hotel Malang

Hotel Penuh, THE 1O1 Malang Suguhkan Promo Keluarga

July 7, 2025
846 Mahasiswa FTP UB Bina UMKM Melalui Program 3M

846 Mahasiswa FTP UB Bina UMKM Melalui Program 3M

July 7, 2025
Disertasi FH UB Soroti Penyalahgunaan Keadaan di Pinjol

Disertasi FH UB Soroti Penyalahgunaan Keadaan di Pinjol

July 7, 2025
Solidaritas BRICS Menguat, Indonesia Tegaskan Sikap Internasional

Solidaritas BRICS Menguat, Indonesia Tegaskan Sikap Internasional

July 7, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023