KANAL24, Blitar – Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 60 yang terdiri dari 13 mahasiswa dari berbagai fakultas di Desa Sumberagung, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar menjalankan program kerja dengan tajuk “Pembuatan dan Pengolahan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour)”. Program ini merupakan salah satu upaya inovatif yang dirancang oleh mahasiswa dalam pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3, yakni kehidupan sehat dan sejahtera dan SDGs ke-8, yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Dalam pelaksanaan program kerja ini, mahasiswa yang dibimbing oleh Edlyn Khurotul Aini, S.AB., M.AB. MBA.
Program ini menyasar ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Desa Sumberagung untuk belajar membuat dan mengolah tepung Mocaf dari singkong guna memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di desa. Program kerja ini juga dapat mendorong masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk beralih menggunakan tepung mocaf sebagai bahan pembuatan kue kering, roti, ataupun mie mocaf yang dapat diimplementasikan dalam dunia bisnis guna meningkatkan perekonomian Desa Sumberagung.
Baca Juga : MMD UB 2024 Tekankan SDGs sebagai Tujuan Utama
Pelaksanaan program kerja ini tidak hanya dilakukan secara praktik, melainkan terdapat pemaparan materi yang dilaksanakan di Balai Desa Sumberagung dengan sasaran ibu-ibu PKK, yang menyambut dengan baik adanya kegiatan sosialisasi sekaligus praktik pembuatan dan pengolahan tepung mocaf.
“Kegiatan ini disambut dengan baik oleh ibu-ibu PKK yang terlihat dari sikap antusias dan semangat ibu-ibu dalam melakukan praktik pengolahan tepung mocaf, yang disertai dengan beragam pertanyaan dan komentar positif kepada pemateri. Dengan itu, kami berharap ibu-ibu PKK dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan SDGs ke-3 dan ke-8 di Desa Sumberagung” ujar Dea Sinta Sanny selaku penanggung jawab program kerja.
Baca Juga : Bersama Mahasiswa MMD, Gen-Z Desa Srigading Kunjungi UB
Tepung mocaf merupakan salah satu bentuk olahan tepung yang berasal dari singkong yang termodifikasi. Modifikasi tersebut dilakukan dengan cara singkong dipotong kecil-kecil dan direndam selama 12 jam dengan air bersih, lalu ditambahkan starter untuk proses fermentasi. Setelah proses tersebut, singkong dapat dikeringkan dan digiling, kemudian dilakukan proses pengayakan. Singkong yang telah termodifikasi menjadi tepung halus dapat diolah menjadi berbagai produk pangan. Tepung mocaf memiliki beberapa keunggulan yang menjadi keunikan tersendiri, di antaranya adalah tepung yang kaya akan vitamin B1, B2, dan B3, serta tidak mengandung gluten, sehingga cocok untuk dikonsumsi bagi yang melakukan program diet. Selain itu, tepung ini juga tergolong ramah lingkungan karena memanfaatkan sumber daya alam lokal.
Program kerja yang terselenggara 24 Juli 2024 tersebut juga mempraktikkan salah satu produk pangan hasil olahan dari tepung mocaf, yakni mie mocaf. “Ibu-ibu PKK sangat bersemangat dalam membuat mie mocaf sebagai salah satu produk olahan dari tepung mocaf. Mereka melakukan proses pembuatan mie dari menguleni tepung hingga memasak mie dan memakan bersama. Hal ini membuat senyum ceria dan meningkatkan rasa kekeluargaan dari ibu-ibu PKK” ujar Muhammad Rizki Ardiansah selaku Koordinator Desa MMD UB Kelompok 60.
Selain itu, Kepala Desa Sumberagung memberikan apresiasi terhadap program kerja yang telah diselenggarakan oleh bimbingan Edlyn Khuraotul Aini ini.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi dan praktik ini, ibu-ibu PKK Desa Sumberagung dapat semakin berdaya dan menjadikan tepung mocaf sebagai salah satu produk unggulan dari Desa Sumberagung,” pungkas Eko Harmono. (sdk).