KANAL24, Jakarta – Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 15-19 Februari 2021, rata-rata nilai transaksi harian kembali mencatatkan penurunan sebesar 14,72 persen menjadi Rp12,68 triliun, padahal sepekan sebelumnya masih tercatat Rp14,87 triliun per hari.
Berdasarkan data BEI yang dikutip di Jakarta, Minggu (21/2/2021), pelemahan data transaksi juga terjadi pada rata-rata frekuensi harian yang mengalami penurunan sebesar 3,51 persen menjadi 1.301.249 kali transaksi dari 1.348.598 kali transaksi pada sepekan sebelumnya.
Namun selama sepekan perdagangan, rata-rata volume transaksi harian meningkat 6,56 persen menjadi 16,08 miliar saham dari 15,09 miliar saham pada pekan sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar meningkat 0,2 persen menjadi Rp7.343,55 triliun dari pekan sebelumnya yang senilai Rp7.328,91 triliun.
Selama sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) menguat 0,15 persen ke level 6.231 dari posisi 6.222 pada penutupan akhir pekan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (19/2), investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp15,98 miliar, sehingga nilai beli bersih pemodal asing sepanjang tahun ini sebesar Rp13,44 triliun.
Selama sepekan, BEI menerima dua pencatatan obligasi, yakni Obligasi Berkelanjutan II Tahap II-2021 senilai Rp732,5 miliar yang diterbitkan PT Sinar Mas Multifinance dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III-2021 senilai Rp2,9 triliun yang diterbitkan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Adanya penerbitan dua obligasi tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2021 sebanyak sepuluh emisi dari sembilan emiten, dengan emisi mencapai Rp6,02 triliun. Sampai saat ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 474 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp427,39 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 130 emiten.
Hingga akhir pekan ini, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 139 seri dengan nilai nominal Rp4.012,55 triliun dan USD400,00 juta. Adapun Efek Beragun Aset (EBA) tercatat sebanyak sebelas emisi yang mencapai Rp7,29 triliun. (sdk)