KANAL24, Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengakui varian Omicron menjadi sumber ketidakpastian baru,terutama dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia di 2022.
“Apalagi, jika melihat dampak varian anyar tersebut terhadap perkembangan pandemi Covid-19 di berbagai negara lain,” kata Febrio kepada sejumlah media secara virtual, Rabu (12/1).
Febrio menilai Omicron menjadi tantangan baru yang harus dihadapi Indonesia ke depan. “Omicron ini agak sedikit berbeda. Tapi ini tetap saja challenging karena menimbulkan ketidakpastian. Banyak negara kasusnya ada yang sampai satu juta. Kita masih bertahan di bawah 1.000. Tapi, ini ada eskalasi,” jelas Febrio.
Kementerian Kesehatan mencatat penambahan kasus konfirmasi Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Hingga Senin (10/1/2022), terjadi penambahan 92 kasus konfirmasi sehingga total mencapai 506 kasus akibat varian tersebut.
Febrio menegaskan salah satu upaya yang bisa dimaksimalkan untuk mengurangi dampak varian tersebut adalah dengan percepatan vaksinasi Covid-19. Febrio mencatat hingga saat ini Indonesia masih menduduki peringkat kelima terbesar dunia dalam hal vaksinasi. Vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 43,4%, dan dosis pertama sudah mencapai 63,3%.
Pemerintah juga mendorong upaya vaksinasi dengan memulai vaksinasi dosis ketiga atau booster, yang dimulai pada hari ini. Kemarin Presiden Joko Widodo menegaskan vaksinasi dosis ketiga akan diberikan secara gratis kepada masyarakat.(sdk)