Kanal24, Malang— Perpustakaan Universitas Brawijaya (UB) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung riset akademik dengan menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan database jurnal internasional EBSCO dan Gale. Kegiatan yang digelar pada Selasa (06/05/2025) ini digelar secara hybrid dengan menghadirkan narasumber langsung dari penyedia layanan jurnal tersebut, serta melibatkan berbagai kalangan akademisi dari UB, khususnya mahasiswa tingkat akhir dan dosen pembimbing.
Dedy Gusra, Sekretaris UPT Perpustakaan UB sekaligus Ketua Panitia, menegaskan pentingnya mahasiswa untuk mengoptimalkan fasilitas yang telah disediakan kampus. “Dana yang dikeluarkan UB untuk berlangganan EBSCO dan Gale sangat besar. Jumlah artikel yang bisa diakses sangat banyak dan selalu update. Sayang sekali kalau mahasiswa tidak memanfaatkannya secara maksimal,” ujarnya.
Baca juga:
UB–UUM Bangun Koneksi Akademik Lintas Negara

Perpustakaan UB telah menyediakan berbagai fasilitas pendukung seperti co-working space, ruang diskusi, dan akses jurnal digital yang nyaman serta mudah dijangkau. “Kami mendesain ruang perpustakaan agar senyaman mungkin. Tidak hanya tempat membaca, tapi juga tempat berdiskusi dan menyusun ide riset,” tambah Dedy.
Kegiatan hari ini juga mencakup pelatihan lanjutan terkait analisis bibliometrik, yang bertujuan meningkatkan kualitas publikasi mahasiswa dan dosen di jurnal bereputasi tinggi seperti Q1 dan Q2. Pitoyo Widhi Atmoko, Koordinator Bidang IT Perpus UB, menyampaikan bahwa materi bibliometrik tingkat lanjut ini menggabungkan database Scopus dan Web of Science agar menghasilkan analisis yang lebih presisi. “Tujuan utamanya adalah optimalisasi resources yang telah dilanggan oleh UB. Dengan pelatihan ini, seluruh civitas akademika diharapkan lebih siap dalam riset dan publikasi,” ungkapnya.
Dukungan juga datang dari pihak luar kampus seperti CV Agung Seto, yang menjadi mitra penyedia akses database jurnal. Gregorius Pradana Satriawan, selaku Product IT Support Specialist, mengatakan bahwa kerja sama ini sejalan dengan misi perusahaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penyediaan akses literasi digital. “Kami bekerja sama tidak hanya dengan UB, tapi juga dengan banyak perguruan tinggi lain. Teknologi adalah masa depan perpustakaan. Tanpa inovasi, perpustakaan akan ditinggalkan,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen mendapatkan wawasan tentang cara pencarian jurnal yang akurat dan relevan, serta teknik menganalisis data untuk keperluan tugas akhir, tesis, hingga disertasi. Dengan keterbatasan ruang, kegiatan ini dibatasi untuk 80 hingga 90 peserta dan dibuka untuk civitas akademika UB dari jenjang S1, S2, hingga S3.
Baca juga:
Mikroalga Baru Ditemukan Tim UB di Lautan
Dedy menambahkan bahwa perpustakaan UB secara rutin mengadakan pelatihan terkait literasi digital, termasuk memanfaatkan teknologi AI untuk menyusun proposal penelitian dan menyelesaikan tugas akhir. “Tantangan terberat mahasiswa adalah menyelesaikan studi. Melalui pelatihan ini, kami berharap mahasiswa bisa lebih termotivasi dan memiliki bekal teknis untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik mereka,” pungkasnya.
Dengan berbagai dukungan teknologi dan sumber daya yang terus dioptimalkan, Universitas Brawijaya semakin memperkuat posisinya sebagai kampus berbasis riset yang siap mencetak lulusan unggul dan kompeten di tingkat nasional maupun internasional. (nid)