KANAL24, Jakarta – Demand terhadap mobil (4W) ASII pada kuartal IV (4Q19) diperkirakan membaik. Sebagai catatan per Oktober 2019 volume penjualan ritel merek Toyota tumbuh 8 persen (MoM) meskipun flat (YoY).
Hal ini (penjuaan ritel) diperkirakan juga menemukan momentum lebih baik di bulan Nopember-Desember berupa pameran otomotif yang mendorong demand menguat. Pembiayaan baru Toyota Astra Finance (TAF) juga membaik Rp1 triliun per bulan sejak Juli 2019 vs Rp700 juta – Rp800 juta per bulan di rentang Januari-Juni 2019.
Analis PT Indo Premier Sekuritas, Tim Handerson menilai tidak ada alasan volume penjualan 4W pda 2020 melemah. Stabilitas politik, kebijakan berkelanjutan serta penyelesaian lebih banyak proyek infrastruktur menunjuk ke arah perekonomian dan sentimen yang lebih baik.
“Volume penjualan mobil di tahun 2020 diperkirakan 1,1 juta dan pada 2019 sebanyak antara 1 juta hingga 1,05 juta,” ujar Tim seperti dikutip dari note-nya untuk para klien yang dirilis, Senin (4/11/2019).
Model terbaru Daihatsu Rocky/Toyota Raize mungkin dirilis di Indonesia pada akhir tahun 2020 dengan kisaran harga Rp200 juta. Produk-produk baru tersebut sebagian besar ke arah segmen low SUV.
Juga terdapat rencana rilis Avanza/Xenia baru yang berpotensi diperkenalkan pada 2021 tetapi tidak dapat dipastikan waktunya. Selaku principal, masih berhati-hati dalam memperkenalkan mobil baru di tengah munculnya mobil listrik.
Penjualan di Daerah
Volume penjualan di Sulawesi terlihat meningkat akhir-akhir ini. Volume penjualan sepeda motor telah naik di sini. Biasanya volume penjualan mobil mengikuti dengan jeda antara 3-4 bulan.
Keuntungan positif bagi Toyota. Peta persaingan di kawasan tersebut adalah Keluarga Jusuf Kalla yang memiliki distribusi untuk Toyota dan Mitsubishi. Sementara ASII memiliki jaringan penjualan untuk Daihatsu.
Benefit bagi Astra karena memiliki jaringan distribusi terbesar di Indonesia. Ini juga salah satu alasan utama ASII mendapat pangsa pasar kuat (ytd) meskipun volume 4W secara nasional sangat lemah. Saat ini penjualan di Sulawesi menyumbang 5-6 persen total volume penjualan Toyota/Daihatsu.
“Diyakini bahwa penjualan ritel Toyota yang membaik adalah suatu kejuatan positif,” tambah analis Indo Premier tersebut.
Hal itu karena setelah penjualan ritel lesu dan persediaan naik signifikan pada September 2019.
Suatu kelanjutan trend semacam ini pada November-Desember 2019 akan memberikan banyak pembenaran pada perbaikan di tahun 2020 dengan skenario terburuk flat (YoY) pada 2020.
Meskipun kinerja 3Q19 kuat (laba ASII naik 32 persen (QoQ) dan laba penjualan mobil +68 persen (QoQ) , saham ASII masih melemah sejauh ini. Pemulihan kinerja (ASII) tersebut mungkin belum price in. (sdk)