Kanal24, Malang – Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya ( UB) menggelar pameran proyek perancangan yang diikuti oleh 10 kelompok mahasiswa. Pameran ini merupakan bagian dari mata kuliah dalam kurikulum Outcome Based Education (OBE), pameran ini digelar di depan teras Gedung Teknik Mesin UB pada Jumat,(07/06/2024).
Dalam pameran ini, setiap kelompok memperagakan proyek perancangan mereka, yang merupakan hasil dari proses belajar selama dua semester. Semester pertama difokuskan pada pembelajaran teori, sementara semester kedua difokuskan pada penerapan teori tersebut dalam bentuk proyek perancangan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mekanisme alat yang dibuat oleh mahasiswa benar bekerja sesuai dengan teori yang telah dipelajari.
Purnami ST.,MT.,Dr selaku Ketua Departemen Teknik Mesin mengatakan, “Pameran Ini hadir sebagai langkah maju yang kami harapkan agar mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik Brawijaya selain bisa berteori, juga kuat dalam aspek perencanaannya dan aspek desainnya, sehingga alat yang mereka buat betul-betul bisa terwujud.”
Pada pameran proyek perancangan ini Mahasiswa Fakultas Teknik Mesin Universitas Brawijaya Tim Mepeh memperkenalkan mesin “Mepeh”, sebuah mesin pengering gabah otomatis yang dirancang untuk mengatasi kesulitan petani dalam mengeringkan gabah akibat cuaca yang tidak menentu. Mepeh menawarkan solusi alternatif yang efisien dan ramah lingkungan, serta dilengkapi dengan teknologi canggih untuk memudahkan pengoperasian.
Ahmad Sukron selaku ketua perancangan tim Mepeh menjelaskan bahwa alatnya memiliki keunggulan yaitu digerakkan dengan energi listrik sepenuhnya, sehingga tidak menghasilkan polusi dan tidak memerlukan tenaga lain.
”Produk kami sudah terintegrasi Internet Of Things ( IoT) jadi untuk mengaktifkan dan pengoperasiannya itu bisa menggunakan ponsel dan nantinya dapat dihubungan ke Google Assistant dan bisa menerima perintah khusus seperti pengeringan untuk 1 kg maupun 3 kg,” tambahnya.
Selain digunakan untuk mengeringkan gabah, Mepeh juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan lain, seperti mengeringkan keripik atau produk makanan lain. Proses pengeringan dilakukan dengan cara yang efisien, yaitu menggunakan mekanisme putaran yang memastikan pengeringan merata dan cepat.
Mesin pengering gabah otomatis “Mepeh” dari Teknik Mesin Universitas Brawijaya merupakan inovasi yang dapat memberikan solusi praktis dan efisien bagi para petani. Dengan keunggulan teknologi listrik dan Internet Of Things( IoT), serta desain yang portable dan multifungsi, Mepeh siap membantu petani dalam mengatasi tantangan cuaca dan memaksimalkan produktivitas. Dukungan dari universitas dan pengembangan lebih lanjut diharapkan dapat menjadikan Mepeh sebagai alat yang lebih efektif dan dapat digunakan secara luas di berbagai daerah.
Pameran proyek perancangan ini menjadi bukti nyata dari implementasi kurikulum OBE di Teknik Mesin Universitas Brawijaya. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam proyek yang nyata dan bermanfaat. Dengan dukungan yang lebih baik dari universitas dan pihak industri, potensi inovasi dari mahasiswa ini dapat dikembangkan lebih maksimal lagi di masa depan.
Sebagai ketua Departemen Teknik Mesin, Purnami berharap pada Universitas Brawijaya untuk terus memberikan ruang yang cukup serta dukungan motivasi yang tinggi untuk seluruh mahasiswa.
“Kami harap di kesempatan mendatang acara ini dapat berjalan di lokasi yang lebih luas, dengan dihadiri lebih banyak mahasiswa yang berkontribusi. Selain itu kami juga berharap agar terlibatnya rekanan-rekanan dari kalangan industri yang barangkali tertarik dengan ide teman-teman,” harap Purnami. (lun/fan)