KANAL24, Malang – Pusat Studi SMONAGENES Universitas Brawijaya kembali melakukan transfer ilmu (diseminasi) inovasi pembelajaran dan untuk meningkatkan kualitas guru Biologi dan siswa SMA dalam bentuk workshop bertajuk, “Workshop Pembelajaran Kompetisi Inovasi IPTEK untuk Guru dan Siswa tingkat SMA”. Workshop yang mengangkat tema, “Berkarya Membangun Negeri Menuju Revolusi Industri 4.0”, ini merupakan implementasi program kerja Pusat Studi yang didukung LPPM UB.
Workshop Sabtu, 24 Agustus 2019, di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sampang, Madura ini menghadirkan guru Biologi serta siswa/i SMA dari berbagai sekolah di kabupaten Sampang. Hadir pula dalam kegiatan ini ketua MGMP Biologi Kabupaten Sampang dan Korwil Pendidikan Kabupaten Sampang.
Dalam sambutannya, Prof. Fatchiyah, M.Kes.,PhD selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud rencana kegiatan yang sempat tertunda.
“Alhamdulillah setelah sempa tertunda, kali ini workshop ini bisa berlangsung dengan lancar. Ini realisasi rencana kegiatan hasil komunikasi dengan guru Biologi Kabupaten Sampang yang membutuhkan penguatan kompetensi guru dan siswa,” kata Fatchiyah.
Guru besar UB ini juga menyampaikan sekilas mengenai profil Pusat Studi SMONAGENES Universitas Brawijaya kepada para hadirin. Pada kesempatan yang sama, Ketua MGMP Biologi Kabupaten Sampang, Moh. Farid Siswandy, S.Pd., M.M, menyampaikan antusias peserta yang ingin mengikuti kegiatan baik dari guru maupun siswa sangat tinggi.
“Banyak guru dan siswa yang ingin ikut namun kami menyadari kuota terbatas, namun kami di sampang sangat senang dengan transfer ilmu ini,” kata Farid.
Sebanyak 60 peserta sangat antuasias mengikuti kegiatan ini. Pembelajaran kompetisi inovasi IPTEK yang ditawarkan dalam kegiatan ini berupa penguatan kompetensi guru dan siswa melalui pemaparan materi genetika molekuler oleh Prof. Fatchiyah, M.Kes.,Ph.D yang dilanjutkan dengan praktikum isolasi DNA menggunakan bahan-bahan sederhana yang ada disekitar kita serta pemaparan materi mengenai aplikasi ilmu sains menjadi teknologi sederhana dalam pembelajaran olimpiade sains, disampaikan oleh Anna Safitri, M.Sc., Ph.D. Hal yang menarik juga adalah penguatan informasi mengenai kompetisi olimpiade sains nasional (OSN) dan olimpiade guru nasional (OGN) yang disampaikan oleh Eko Suyanto, S.Si.,M.Sc. disertai dengan simulasi kompetisi mengerjakan soal-soal level olimpiade sains bidang Biologi untuk Guru dan Siswa.
“Kompetisi bukanlah tujuan utama namun hanya menjadi salah satu alat untuk mencapai tujuan peningkatan mutu. Kompetisi mampu menghela standar pencapaian ke tingkat yang lebih tinggi sekaligus akan menciptakan tradisi dan prestasi. Prestasi yang diperoleh akan membahagiakan segala pihak”,tutur Eko Suyanto, dosen jurusan Biologi, FMIPA UB
Dalam kegiatan ini juga diberikan hadiah berupa produk NUTRILUX kepada pemenang lomba kompetisi olimpiade biologi untuk guru sebagai motivasi untuk terus belajar dan berkembang. (sdk)