Kanal24, Malang – Setiap orang pasti mendambakan bahagia atas semua realitas yang dialaminya. Kebahagiaan adalah awal langkah dalam meraih keberhasilan dan kesuksesan. Hidup bahagia adalah mimpi dan harapan setiap orang. Pantaslah bagi seorang muslim selalu mengakhiri dalam doanya agar diberi kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat, fid dun yaa hasanah wa fil aakhirati hasanah.
Keberhasilan dan kesuksesan tidaklah hadir dengan tiba-tiba dalam realitas hidup seseorang melainkan merupakan sebuah formulasi dari nilai-nilai karakter kepribadian yang dibangun secara konsisten yang melekat dalam diri seseorang melalui tindakan-tindakan konkret dan pikiran yang positif yang dibiasakan hingga menjadi habits.
Apabila kita membuka lembaran-lembaran sumber wahyu (Al Quran) maka kita akan menemukan banyak sekali ayat-ayat Allah swt yang mengarahkan pada jalan kebahagiaan dan keberhasilan. Ayat-ayat alquran mampu menjadi inspirasi dan memberikan kesan dan pesan akan jalan-jalan keberhasilan. Bahkan saat membuka lembaran pertama dari alquran, Allah swt telah memberikan arahan akan jalan keberhasilan itu. Bukan menafsirkan namun menangkap kesan inspirasi untuk menata kehidupan.
Terdapat 7 sikap yang mampu membuka jalan kebahagiaan dan keberhasilan bagi seorang manusia yang diinspirasikan dari kesan pada surat pertama dalam alquran, antara lain :
1. Bersyukurlah atas segala apapun yang ada. Selalulah tersenyum dan ciptakan perasaan selalu bahagia dengan cara pandai-pandailah bersyukur atas segala apapun realitas. Jadilah seorang hamba yang pandai bersyukur. Syukur adalah derajat tertinggi dari sebuah proses penghambaan. syukur adalah tanda bahwa seseorang menerima dengan penuh bahagia atas segala apapun realitas yang dialami dan terjadi pada dirinya. Bersyukur berarti berterima kasih atas pemberian dari si pemberi dengan segala apapun dan sekecil apapun dari apa yang diterimanya. Seorang ahli syukur akan selalu meyakini bahwa realitas yang sekarang dialami, itulah yang terbaik bagi dirinya yang diberikan oleh Sang Pencipta. Seseorang yang pandai bersyukur akan merasakan dirinya selalu dalam keadaan bahagia, penuh penerimaan, kerendahan hati untuk berterima kasih, kesediaan memuliakan Dia yang memberi, sehingga mampu mengundang simpati Sang Pemberi untuk memberikannya lebih banyak dan lebih baik lagi. Inilah cara paling efektif untuk membuat diri merasa lebih bahagia, yaitu Bersyukurlah, berterima kasihlah ‼.
2. Tebarkan kebaikan pada sesama terlebih dahulu maka kita akan memperoleh kebaikan untuk diri kita kemudian. Terbarkan kasih sayang terlebih dahulu pada orang lain maka kita akan di sayang oleh yang ada di bumi dan di langit.
5. الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِى الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاء
“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah yang di atas muka bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Tirmidzi,).
Karena Hidup itu sejatinya adalah memberi dan mendapat. Jika kita ingin mendapatkan sesuatu maka berilah terlebih dahulu sesuatu pada yang lain. Sehingga jika kita ingin bahagia maka bahagiakan orang lain terlebih dahulu. Jika kita ingin hidup senang maka buat senang orang lain terlebih dahulu. Demikianlah filosofi hidup itu, Give dan Recieve
3. Berpikirlah sebelum bertindak. Sadarilah bahwa setiap tindakan yang dilakukan diri kita memiliki resiko dan harus dipertanggungjawabkan, untuk itu janganlah melakukan suatu tindakan kecuali sebelumnya harus dianalisa dan dipikirkan dengan matang bahwa tindakan tersebut benar dan bermanfaat. Karena itu, berhati-hatilah dalam melakukan setiap tindakan dan pastikan bahwa tindakan kita itu bermanfaat dan menyelamatkan. Itulah jalan kebahagiaan.
4. Milikilah spiritualitas yang tinggi dengan tingkat ketawakkalan yang sempurna. Jalan bahagia itu sederhana yaitu dekatilah Pemilik kehidupan dengan cara beribadah hanya padaNya lalu kemudian bertawakkal, berpasrah diri secara total pada Allah swt maka Allah akan mengambil alih segala urusan kita. Kebahagiaan apapun bentuknya adalah rezeqi dari-Nya. Dan rezeqi itu sejatinya adalah pemberian. Ar rizqu huwa al ‘ata-u. Sehingga apabila kita ingin mendapatkan rezeqi berupa kebahagiaan maka dekatilah Dia Sang Maha Pemberi, beribadahlah hanya pada-Nya dan memintalah juga hanya aada-Nya.
5. Selalu-lah berada dalam jalan kebenaran dan selalu bertindak dalam kebaikan. Jika ingin bahagia maka istiqomahlah dalam kebaikan dan kebenaran. Karena kebenaran dan kebaikan itu menenangkan sementara keburukan itu akan membuat kegelisahan. Bahagia itu adalah suasana kejiwaan yang tenang karena berada di jalan yang benar dan tindakan yang baik. Itulah jalan syariat agama yang mengarahkan manusia pada kebahagiaan hidup. Ikutilah jalannya dan tetaplah teguh dalam menapakinya.
6. Bersedia belajar dari pengalaman khususnya dari mereka yang telah berhasil menapaki jalan bahagia dan jalan sukses. Karena pada mereka ada perilaku yang layak untuk ditiru. Mereka yang berhasil (the winner) ibarat telah membuat jalan setapak menjadi lebar dan mulus dari awal langkah yang sulit penuh rintangan semak belukar. mereka telah menetapi langkah-langkah kebaikan hingga berbuah keberhasilan dan kebahagiaan hidup. Ikutlah jalan mereka dan teruslah belajar dari pengalaman mereka dalam meraih jalan bahagia.
7. Jangan memberikan ruang kegagalan dalam diri dengan belajar pada mereka yang gagal agar kegagalan itu tidak terjadi pada diri kita. Para the losser pun telah membuat jalan, yaitu jalan penuh kegelapan. Mereka telah membuat langkah-langkah yang berat dan sulit. Jangan ikuti langkah itu agar kita tidak mengalami kegagalan yang serupa.
Demikianlah inspirasi yang dapat digali dari surat pertama pembuka dari sumber wahyu bagi jalan kebahagiaan dan keberhasilan. Semoga kita selalu berada dalam bimbingan-Nya dan semoga mampu menangkap pesan rahasia disetiap lembar-lembar surat cinta-Nya. Alquran yang mulia. Aamiiiin…
Akhmad Muwafik Saleh, Dosen Fisip UB, Mitivator