KANAL24, Jakarta – Untuk mendorong peningkatan daya beli masyarakat, sebagai salah satu komponen penting penentu pertumbuhan ekonomi nasional, pemerintah akan terus menggenjot pemberian stimulus melalui program subsidi gaji dan semi bansos, seperti kartu prakerja.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, program subsidi gaji atau upah dianggarkan sebesar Rp37,87 triliun dengan total penerima sebanyak 15,7 juta pekerja. Adapun subsidi yang diterima per orang adalah Rp2,4 juta.
“Untuk yang belum bekerja, Pemerintah memberikan semi bansos melalui kartu prakerja,” kata Airlangga dalam keterangannya, Senin (2/11/2020).
Pemerintah juga mengeluarkan berbagai bantuan kepada pelaku usaha, misalnya kebijakan insentif perpajakan, subsidi bunga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ), penempatan dana pada bank, dan penjaminan kredit UMKM .
Tidak hanya itu, kepada sektor yang sama, Pemerintah juga telah memberikan banpres produktif, pembiayaan investasi kepada korporasi, penjaminan kredit korporasi, dan Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pemberian pinjaman BUMN .
Dalam paparannya, Airlangga menjelaskan Banpres Produktif Usaha Mikro ( BPUM ) merupakan bantuan sebesar Rp2,4 juta per pelaku usaha yang diberikan kepada usaha ultra-mikro yang tidak sedang menerima kredit dari perbankan. Program ini menyasar 12 juta pelaku usaha mikro, dengan anggaran sebesar Rp22 triliun dan kini mengalami perluasan menjadi Rp28 triliun.
Terkait realisasi penempatan dana, Airlangga menuturkan, penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada Bank Himbara untuk tahap II sebesar Rp47,5 triliun. Total penyaluran kredit per tanggal 16 Oktober 2020 telah mencapai Rp166,39 triliun.
Penempatan Dana PEN kepada BPD untuk tahap I dan tahap II adalah sebesar Rp14 triliun sedangkan total penyaluran kredit per tanggal 16 Oktober 2020 telah mencapai Rp17,39 triliun. Selain itu, Pemerintah juga menempatkan dana PEN kepada Bank Syariah sebesar Rp3 triliun yang per tanggal 16 Oktober 2020 total penyaluran kreditnya telah mencapai Rp1,70 triliun.
Airlangga juga menyatakan bahwa Pemerintah mendorong transformasi ekonomi paska Covid-19, salah satunya melalui utilisasi industri dengan target di atas 60%. Pihaknya berencana berfokus pada perbaikan rantai pasok, kegiatan hilirisasi, dan transformasi 4.0.(sdk)