KANAL24, Lumajang – Pemrpov Jatim melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan kependudukan (DP3AK) melakukan trauma healing bagi kaum rentan di pengungsian Awan Panas Guguran (APG) di Gunung Semeru. Kegiatan ini dilakukan bersama Dinas PPKB dan PP lumajang dan mitra kerja lainnya mulai 6-12 Desember di Kabupaten Lumajang.
Kepala DP3AK Jatim, Drs Restu Novi Widiani MM, menyampaikan, tidak ada yang menginginkan bencana alam terjadi. Bencana alam datang tanpa diundang dan sulit sekali untuk diprediksi. Tidak hanya menimbulkan kerusakan infrastruktur, tapi juga gangguan terhadap kondisi psikologis para korban itu sendiri.
“Tentu tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi, namun bencana alam memang sulit diprediksi. Kami dari DP3AK sudah menerjunkan tim sejak tanggal 6 desember kemarin ke Lumajang melakukan trauma healing,” ujar Restu, Rabu (8/12/2021).
Menurutnya aspek psikologis juga penting untuk diperhatikan dalam menghadapi dampak bencana. Sebab, bencana tidak hanya menyebabkan luka secara fisik, tetapi juga secara emosional. korban terdampak bencana berpotensi mengalami kecemasan, Depresi, dan trauma. Oleh karena itu, melakukan pertolongan pertama pada psikologis.
Selain itu penanganan bencana yaitu untuk memastikan akses responsif gender agar korban aman dan nyaman, bantuan spesifik dan kelengkapan trauma healing disiapkan merupakan bantuan kepedulian dari keluarga besarDP3AK prop Jatim , unicef dll, kegiatan trauma healing dilakukan di balai desa Penanggal Kecamatan Candipuro Lumajang.
Tim juga akan memantau dan melihat berkumpulnya anak-anak , perempuan , lansia dan ada juga Ibu hamil, untuk semuanya pada kondisi kejiwaan stabil terpenuhi kebutuhan dasar. Selain melakukan trauma healing bersama tim di balai desa malam harinya mengunjungi rumah-rumah penduduk yang dijadikan tempat pengungsian oleh warga ,Ibu hamil, lansia dan bayi aman dan terpenuhi kebutuhan layanan dasarnya.(sdk)