KANAL24, Malang – Potensi Sumber Daya Alam di Provinsi Kalimantan Tengah melimpah dan menjadi modal dasar dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu daerah yang berkontribusi besar terhadap hasil pertanian khususnya bidang hortikultura di Provinsi Kalteng adalah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Kabupaten Kobar saat ini telah membudidayakan beberapa komoditas hortikultura berbasis buah, seperti nanas gantang, pisang kepok, durian, sawo, mangga dll.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian dan bidang peternakan. Dalam Renstra Dinas TPHP tahun 2021 s/d 2026, tugas fungsi dinas TPHP sangat erat dengan misi ke 4 Gubernur yaitu pengendalian inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan. Dinas TPHP telah berusaha mengakselerasi program dan kegiatan yang mensinergikan pembangunan pusat-pusat pertumbuhan di sentra budidaya dan penanganan pascapanen hasil pertanian.
Sejak tahun 2021-2023, dinas TPHP telah melakukan upaya hilirisasi produk hasil hortikultura dengan memberikan bantuan bangsal pascapanen hortikultura dan peralatan produksi khususnya di Kabupaten Kobar sebanyak 10 unit. Namun bangsal tersebut belum berjalan dengan optimal sehingga belum mendatangkan income generating bagi masyarakat di Kabupaten Kobar.
Melalui Program Dana Padanan (PDP) tahun 2024 ini, Dinas TPHP Provinsi Kalimantan Tengah dengan Universitas Brawijaya saling berkolaborasi untuk meningkatkan fungsi bangsal pascapanen melalui penguatan kelompok tani dan kelompok Wanita tani pada aspek produksi, aspek teknologi dan aspek manajemen. Kegiatan PDP ini juga di support oleh Universitas Palangka Raya dan Politeknik Negeri Jember. Komposisi tim terdiri dari 7 pengusul, yaitu Prof. Imam Santoso (FTP UB – Ketua), Endrika, PhD (FTP UB – Anggota), Dr. Dodyk (FTP UB- Anggota), Ainur PhD (FEB UB – Anggota), Rini, PhD (FTP UB – Anggota), Prof. Saputera (FTP UPR – Anggota) dan Annisa, MT (TP POLIJE – Anggota), serta melibatkan 5 mahasiswa MBKM.
“Kami bersama tim membantu Dinas TPHP Kalteng dalam meningkatkan kemampuan kelompok tani dan juga kelompok tani wanita pasca panen,” kata Imam dalam penjelasan tertulisnya.
Penguatan aspek produksi yang telah dilakukan oleh tim PDP adalah diversifikasi produk hasil panen hortikultura segar menjadi produk makanan kering seperti keripik buah. Perwakilan Poktan dan KWT mendapatkan pendampingan mulai dari proses pre-treatment, pasca-treatment pembuatan keripik buah. Produk keripik buah yang dihasilkan meliputi keripik pisang kepok, keripik nanas, keripik Nangka dan keripik sawo. Lalu di aspek teknologi, tim PDP melakukan perbaikan dan modifikasi pada peralatan vacuum frying meliputi perbaikan dari segi keergonomisan karena pada umumnya posisi pemasukan bahan terlalu tinggi, serta keberadaan bak air yang menjadi satu dalam unit penggoreng vakum sehingga menimbulkan ketidaknyamanan, menyebabkan resiko kontaminasi dari uap air, serta polusi suara. Modifikasi yang diusulkan adalah dengan memperbaiki posisi tabung dan bak air yang diletakkan di luar. Kemudian di aspek manajemen, tim PDP melakukan pendampingan pemanfataan platform digital marketing dan manajemen usaha.
“Diversifikasi produk dengan menggunakan teknologi tepat guna akan membuat kelompok tani lebih produktif dan efisien. Produk yang dihasilkan juga lebih baik,” lanjut Imam.
Selain aspek produksi, Tim PDP juga memoles aspek manajerial melakukan pendampingan pemanfataan platform digital marketing dan manajemen usaha.
Pihaknya berharap dengan progam PDP ini mampu memberikan manfaat kepada Poktan dan KWT di Kabupaten Kotawaringin Barat dalam hal pengolahan hasil hortikulura, meningkatkan jenis produk yang dijual, dan meningkatkan penjualan serta pendapatan. Selain itu, tim PDP juga berharap program ini dapat menjadi role model yang dapat diterapkan di Kabupaten lainnya seperti Barito Selatan, Kotawaringin Timur, dan Kapuas.(sdk)