KANAL24, Jakarta – Demi mendukung program satu juta rumah pemerintah, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) telah menargetkan pembangunan 800.000 unit rumah tahun 2019. Menurut Dirut BBTN, Maryono, seperti dikutip investor daily, Rabu (29/5) untuk itu perseroan juga terus memperkuat modal inti yang jumlahnya mencapai Rp30 triliun pada 2020. Dengan modal itu BBTN akan masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV atau bank dengan modal inti minimal Rp 30 triliun.BBTN untuk memperkuat permodalan, Juni 2019 akan menerbitkan obligasi senilai Rp 3 triliun.
Sebagian obligasi ini akan memberikan bunga 8,75%. Lalu, pada Juli 2019, BBTN akan melakukan sekuritisasi aset senilai Rp 2 triliun. Langkah selanjutnya adalah penerbitan subdebt senilai Rp 3 triliun pada September 2019. Saat ini, modal inti BTN Rp 21 triliun dan butuh Rp Triliun lagi agar bisa masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV.
Adapun, pada 2018, dari capaian pembangunan rumah oleh pemerintah untuk rakyat menengah bawah sebanyak 1.132.621 unit dan kontribusi BBTNmencapai 757.000 unit.
Dilansir dari Ipotnews sejak dicanangkan pemerintah pada 2015, kontribusi BBTN terhadap target sejuta rumah lebih dari 70% setahun. Hingga tahun 2018, akumulasi pembangunan sejuta rumah sudah mencapai 3,5 juta unit.
Pemerintah tahun menargetkan pembangunan 1,1 juta rumah rakyat. BBTN pun memperkuat struktur keuangan perusahaan agar bisa menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) sesuai target. Hingga saat ini, deficit (backlog) perumahan masih sekitar 11,4 juta rumah.
Menurut Maryono, memanfaatkan KPR bermasalah, perseroan mampu membangun rumah murah bernilai total Rp 40 miliar per bulan. Kredit bermasalah (NPL) rumah bersubsidi di bawah 1%. Pada kuartal I-2019, pertumbuhan kredit BBTN mencapai 19,25%. Sedangkan kredit untuk perumahan bersubsidi di atas 20%.
Selain itu demi meningkatkan kinerja, BBTN sudah mengimplementasi program Link Aja. BBTN juga akan mengambil alih mayoritas kepemilikan saham PT PMN Investment Management. Dalam waktu dekat, BBTN akan mengambil 30% dan akhir tahun sebesar 30% lagi. Sehingga tahun depan, kepemilikan
BBTN di PMN akan mencapai 85%. (sdk)