Kanal24, Malang – Personal Branding bagi Zidane Azhar, mahasiswa dari Fakultas Ilmu Politik Universitas Brawijaya, yang berhail meraih gelar Putra Brawijaya 2023 adalah sebuah proses yang harus ditekuni, bukan sesuatu yang bisa didapat dengan cara instan.
Zidane, sapaan akrabnya, berhasil mengalahkan ratusan nama yang juga menjadi kandidat Putra Brawijaya dalam perhelatan yang digelar rutin setiap tahun.
Dalam wawancara, Zidane mengungkapkan bahwa ia tidak pernah terbayangkan sebelumnya akan terpilih. Sebagai mahasiswa angkatan 2022, Zidane memiliki jadwal yang padat dengan berbagai aktivitas. Salah satu kegiatannya adalah menjabat sebagai Kepala Divisi Keilmuan Korwil VI Himapol Indo. Selain itu, ia juga fokus merintis platform bernama Malang Meroda yang bergerak dalam perencanaan tata kota wilayah Malang.
Zidane juga mengaku tertarik pada bidang politik dan aktif dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus. Dalam perjalanannya, ia terus meningkatkan kemampuan dan branding atas dirinya serta memiliki pengalaman mengisi seminar-seminar kemahasiswaan.
“Personal branding is what people say about you when you are not in the room,” ujarnya.
Menurut Zidane, personal branding adalah kesan yang ingin Anda tinggalkan pada orang lain tentang diri Anda. Personal branding harus menunjukkan 3 hal, yaitu apa yang Anda bisa, yang Anda punya, dan yang Anda inginkan. Ketiga hal tersebut harus dibagikan ke publik secara luas hingga mencapai personal branding yang baik di media sosial.
Zidane juga menyampaikan bahwa beberapa momen penting mendukung personal brandingnya, salah satunya adalah menjadi Delegasi Parlemen Remaja terbaik. Dari momen tersebut, ia bertemu dengan teman-teman dari Aceh sampai Papua, serta menyadari bahwa kebesaran dalam lingkungan kecil belum tentu sama di luar.
Dia melanjutkan, personal branding memainkan peran penting, terutama di era digital saat ini. Menurutnya, “Sekarang ini zamannya social media, zamannya 5.0. Orang-orang sudah melihat bagaimana cara mereka mendeskripsikan diri mereka, khususnya di social media.”
Personal branding bukan hanya tentang popularitas, tetapi juga tentang membangun identitas diri yang kuat dan menunjukkan kepada dunia apa yang bisa Anda tawarkan. Ini melibatkan melewati batas zona nyaman dan berani menunjukkan diri di hadapan khalayak yang lebih luas.
Memilih platform yang tepat untuk membangun personal branding tergantung pada tujuan dan target audiens. LinkedIn adalah platform profesional yang ideal untuk terhubung dengan kolega dan mencari peluang karir.
“Second account, third account itu untuk media sosial pribadi, first account untuk sosial media profesional, untuk mencapai tujuan profesional,” tambahnya.
Namun, menurutnya, rasa takut dihakimi dan dianggap pamer bisa menjadi hambatan dalam membangun personal branding. Dia menekankan perbedaan antara personal branding dan pamer, di mana personal branding bertujuan menunjukkan keahlian, pengalaman, dan nilai jual diri secara profesional, sedangkan pamer hanya fokus pada memamerkan sesuatu tanpa tujuan yang jelas.
Hambatan juga bisa muncul ketika seseorang pemalu, yang biasanya merasa tidak nyaman tampil di depan publik atau membagikan ide. Namun, personal branding bisa dimulai dari hal kecil dengan membagikan konten relevan secara bertahap di media sosial.
Selain itu, memiliki lingkungan yang mendukung juga sangat penting. Carilah komunitas yang memiliki minat yang sama dan suportif, fokuslah menunjukkan nilai dan kontribusi yang dapat Anda berikan kepada dunia.
Namun, perlu diingat bahwa esensi personal branding bukan terletak pada pamer prestasi, melainkan pada menunjukkan nilai dan potensi diri kepada dunia.
Zidane juga membeberkan tips untuk memulai personal branding tanpa prestasi. Pertama, temukan minat dan kegemaranmu. “Perlu mengerucutin dulu, teman-teman ini ingin dipandang orang sebagai orang yang fokus dalam bidang apa,” katanya. Kemudian, bagikan pengetahuan dan pengalamanmu serta tunjukkan keunikanmu. Konsistensi dan kerja keras dalam belajar juga penting dalam membangun personal branding yang efektif.
Terakhir, berkolaborasi dengan orang lain dapat membantu memperluas jangkauan dan membangun kredibilitas.