KANAL24, Jakarta – PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), sukses mengebor 31 sumur baru sepanjang Januari 2022, atau rata-rata satu sumur per hari.
Direktur Utama PHR, Jaffee A Suardin, mengatakan dengan jumlah pengeboran itu, maka PHR juga mampu melakukan efisiensi waktu pengerjaan sumur hingga hampir dua kali lipat. Ini sejalan dengan semangat Pertamina untuk meningkatkan produktivitas dengan cara yang efisien demi mendorong peningkatan produksi minyak dan gas (migas). Total rig pengeboran yang beroperasi di WK Rokan menjadi 19 rig, terbanyak di Indonesia untuk saat ini.
PHR merencanakan pengeboran 400-500 sumur baru pada 2022, dengan target produksi rata-rata tahunan sekitar 180 ribu barel minyak per hari ( BOPD ). Untuk mendukung upaya pencapaian tersebut, PHR akan mengoperasikan setidaknya 20 rig pengeboran.
“Di tengah aktivitas yang masif dan agresif, prioritas utama kami adalah keselamatan. Setiap pekerja datang bekerja dalam kondisi sehat, pulang juga harus dalam kondisi selamat tanpa kurang suatu apapun,” papar Jaffee, Jum’at (4/2/2022).
Jaffee menambahkan ketika alih kelola WK Rokan dari operator sebelumnya pada 9 Agustus 2021, PHR hanya mengoperasikan 9 rig pengeboran. Namun dalam tempo sekitar lima bulan, PHR berhasil menambah jumlah rig pengeboran menjadi 18 rig.
“Rencana kerja yang masif dan agresif itu berhasil menaikkan produksi WK migas terbesar kedua di Tanah Air ini, dengan mengebor lebih dari 130 sumur baru pada tahun lalu,” ulasnya.
Tidak hanya pengeboran sumur baru, optimalisasi produksi WK Rokan juga ditempuh dengan menjaga kinerja base production. Dari 29 rig workover atau rig kerja ulang yang beroperasi saat ini, rencananya akan ditambah hingga 36 rig kerja ulang. WK Rokan menyumbangkan hampir 25 persen dari total produksi minyak nasional.(sdk)