KANAL24, Jakarta – Dukungan Pemerintah yang melarang ekspor batu bara mampu menambah pasokan batubara PLN. Hingga senin (3/1)PLN telah mendapatkan tambahan komitmen pasokan batu bara untuk bulan Januari 2022 sebesar 3,2 juta ton dari total rencana 5,1 juta ton. Kendati demikian, PLN belum mampu keluar dari masa kritis keamanan pasokan batu bara.
“Tambahan komitmen pasokan batu bara ini didapat dari para pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus ( IUPK ),” kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi dalam keterangan tertulis, Selasa (4/1/2022).
PLN menjanjikan akan memprioritaskan penyaluran batu bara bagi pembangkit-pembangkit listrik dengan level Hari Operasi-nya (HOP) rendah.
“Namun PLN menegaskan bahwa masa kritis ini belum terlewati,” tambah Agung.
PLN harus mengamankan pasokan batu bara hingga mencapai minimal 20 HOP, denganterus berupaya menjalin koordinasi dengan Kementerian ESDM serta para pemangku kepentingan lain yang terkait rantai pasok batu bara.
Pemerintah telah menegaskan akan mendahulukan kebutuhan batu bara untuk seluruh pembangkit listrik PLN demi mengamankan ketahanan energi nasional,oleh setiap pemegang IUP dan IUPK . Hal ini sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan terkait dalam rangka digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, termasuk dalam hal ini pemenuhan energi primer untuk keandalan operasi PLN.(sdk)