Kanal24, Malang – Sebagai bentuk dorongan dalam bidang inovasi dan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa, Universitas Brawijaya mengadakan Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) 2024. Acara ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempresentasikan ide kreatif dan produk unggulan mereka, sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk investor.
Diadakan di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, AWMM menjadi wadah efektif dalam mencetak generasi pengusaha muda yang berorientasi pada solusi nyata. (10/12/2024).
Dua produk inovatif yang berhasil mencuri perhatian dalam kegiatan ini adalah Exfolatte CoffeeCare and Body Scrub oleh Saffa Dyah Azzahra dan BioChick oleh Safina Damayanti. Keduanya hadir dengan pendekatan unik untuk menjawab permasalahan nyata di masyarakat, sekaligus memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal.
Saffa Dyah Azzahra, CEO dari Exfolatte CoffeeCare and Body Scrub, membawa inovasi perawatan kulit berbahan dasar kopi. Produk eksfoliasi ini dirancang untuk mencerahkan kulit, meratakan warna kulit, serta mengurangi bekas luka.
“Produk ini terinspirasi dari potensi kopi lokal di Malang Selatan. Kami bekerja sama dengan petani kopi lokal untuk mengolah bahan dasar menjadi produk perawatan kulit yang bermanfaat,” ujar Saffa.
Proses produksi Exfolatte dilakukan secara hati-hati dengan memadukan bahan alami yang kaya manfaat. Memadukan bahan dasar kopi dengan kunyit dan minyak zaitun dan diolah sedemikian rupa hingga menjadi produk Exfolatte. Tidak hanya menjadi satu-satunya produk eksfoliasi dalam kegiatan ini, Exfolatte juga menawarkan nilai tambah dengan mengusung konsep keberlanjutan dan pemberdayaan petani lokal.
Saffa berharap melalui AWMM, Exfolatte dapat dikenal lebih luas dan membuka peluang untuk berkembang di pasar nasional. “Kami ingin produk ini menjadi inspirasi dan dikenal oleh semua kalangan,” tambahnya.
Sementara itu, Safina Damayanti memperkenalkan BioChick, probiotik berbasis limbah jeruk dan nanas yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas unggas sekaligus mengurangi emisi amonia di kandang. Produk ini memiliki dua aplikasi utama: penyemprotan untuk mengurangi bau tidak sedap serta campuran dalam makanan dan minuman unggas.
“Permasalahan bau tidak sedap di kandang ayam menjadi alasan utama kami menciptakan produk ini. Dengan BioChick, kami berharap bisa memberikan solusi ramah lingkungan untuk masalah tersebut,” jelas Safina.
Proses pembuatan BioChick melibatkan fermentasi bahan organik dengan tambahan bahan kimia, menghasilkan produk yang aman dan efektif. Keunggulan utamanya adalah penggunaan limbah organik yang tidak hanya efisien, tetapi juga mendukung konsep ekonomi sirkular.
Produk BioChick telah menarik perhatian investor dalam pameran yang digelar bersama Telkom, membuktikan potensi komersialnya yang besar. “Kami berharap produk ini terus berkembang, menarik lebih banyak investor, dan memberikan manfaat nyata bagi lingkungan,” ungkap Safina.
Melalui kegiatan ini, Universitas Brawijaya menunjukkan dedikasinya dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pengembangan wirausaha berbasis inovasi lokal. Harapannya, produk-produk seperti Exfolatte dan BioChick dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat sekaligus membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan.