Kanal24, Malang – Produksi perikanan di Jawa Timur pada tahun 2023 secara nasional melebihi wilayah-wilayah lain di Indonesia.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, total produksi perikanan tangkap di Jawa Timur pada tahun 2023 mencapai 590.685,8 ton. Angka tersebut melebihi wilayah-wilayah di Indonesia timur seperti Maluku yang tercatat 587.988 ton maupun Sulawesi Tengah dengan total produksi perikanan tangkap sebesar 568.393,4 ton.
Selain itu, terdapat dua komoditas unggulan perikanan tangkap di Jawa Timur pada tahun 2023 yaitu tongkol dengan hasil produksi mencapai 65.532,3 ton dan lemuru dengan hasil produksi sebesar 79.952,3 ton.
Selain tongkol dan lemuru yang menjadi komoditas unggulan perikanan tangkap di Jawa Timur, terdapat tiga jenis komoditas unggulan dalam perikanan budidaya di Jawa Timur. Rumput laut menjadi salah satunya dengan capaian produksi sebesar 733.368,1 ton, diikuti oleh bandeng sebanyak 162.788,1 ton, dan lele sebanyak 157.770,7 ton.
Provinsi Jawa Timur juga tercatat sebagai wilayah dengan volume ekspor komodias perikanan tertinggi secara nasional pada tahun 2023 dengan kontribusi ekspor hasil komoditas perikanan yang mencapai 38% dari total hasil ekspor perikanan nasional.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat bahwa volume ekspor komoditas perikanan Jawa Timur pada tahun 2023 mencapai 362.294 ton. Angkat tersebut melebihi wilayah lain seperti DKI Jakarta dengan 207.703 ton, Sulawesi Selatan dengan 163.505 ton, Jawa Barat dengan 78.342 ton, dan Sumatra Utara dengan 73.077 ton.
Komoditas ekspor utama perikanan Jawa Timur antara lain udang (66.4 ribu ton), rumput laut (62.6 ribu ton), dan tuna (47.6 ribu ton) dengan negara tujuan ekspor utama yaitu Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang.
Berdasarkan jumlah tersebut, provinsi Jawa Timur menyumbang ekspor komoditas perikanan tertinggi nasional dengan nilai nilai ekspor mencapai USD 2.2 Milyar.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui akun Instagramnya, @khofifah.ip, mengungkapkan apresiasinya kepada semua pihak yang telah turut berperan aktif dalam kemajuan dan peningkatan produksi perikanan di Jawa Timur.
Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada para nelayan, petani tambak, dan Kelompok Tani Nelayan Andalan atas peran mereka sebagai garda terdepan dalam memperkuat komoditas pangan dari sektor perikanan.
“Nelayan tidak hanya memberi kontribusi terhadap PDRB dan PDB. Bagaimana nelayan membangun kekuatan untuk bisa menyiapkan logistik dan terutama ketahanan pangan. Nelayan telah melakukan ikhtiar untuk memainkan fungsi sebagai pemersatu negeri bahari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tulisnya. (din)