KANAL24, Malang – Mantan pemain PSIS Semarang yang kini telah diboyong oleh klub J2 League, Pratama Arhan resmi menjadi perantau dan go international setelah resmi dikontrak oleh klub J2 League, Tokyo Verdy. Transfer Pratama Arhan atau yang akrab disebut Arhan ke Jepang menjadikannya sebagai pemain keempat yang mendapat kesempatan untuk merasakan rumput Liga Jepang . Sebelum Arhan, sudah ada Ricky Yakobi yang sempat membela Gamba Osaka, kemudian Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim yang sempat memperkuat Consodale Sapporo.
Kedatangan Arhan ke Tokyo Verdy juga menjadikannya sebagai pemain Asia Tenggara pertama yang masuk kedalam klub tersebut, dan Arhan pun direncanakan untuk tampil sejak awal musim 2022/2023 bergulir, yaitu pada 19 Februari 2022 nanti. Berikut profil singkat Pratama Arhan yang telah KANAL24 rangkum dari berbagai sumber.
1. Lahir dari Keluarga Sederhana
Arhan lahir di Blora, 21 Desember 2001 dari hasil pernikahan Sutrisno (Ayah) dan Surati (Ibu). Arhan besar di Desa Sidomulyo, sekitar 17 km dari pusat kota Blitar. Sejak kecil, Arhan gemar bermain sepakbola dan kerap berlatih sepakbola bersama kakanya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Mustika di bangku SD. Namun pada saat itu, kedua orangtua Arhan tidak menyanggupi biaya SSB Arhan, hingga sang Ibu harus berjualan sayur keliling untuk membantu perekonomian keluarga mereka. Meski begitu, Arhan tidak malu dan tetap gigih mengejar mimipinya menjadi pemain bola profesional dengan terus giat berlatih, sekalipun cuaca tidak bersahabat.
2. Perjalanan Karier di Akademi Sepakbola
Selepas menuntaskan wajib belajar pertama selama 6 tahun, Arhan yang naik ke bangku SMP pun mencoba peruntungannya di Semarang, tepatnya di SSB Terang Bangsa sembari belajar di bangku SMP. Disinilah potensi Arhan mulai terlihat dan kariernya pun menanjak. Sebelum menginjak usia 20 tahun, Arhan direkrut oleh PSIS U-18 dan PSIS U-20 untuk berlaga di ajang liga sepakbola kelompok umur, dan pada saat itu Arhan bersama PSIS berhasil menjadi runner up di ajang tersebut. setelah tampil apik bersama Laskar Mahesa Jenar, Arhan ditarik untuk bermain di tim senior PSIS Semarang untuk akhirnya bermain di kasta tertinggi Liga Indonesia, yakni Liga 1. Pratama Arhan terkena karena etos kerjanya yang tinggi, baik menyerang maupun bertahan, Arhan juga memiliki keunikan dalam lemparan tanggannya yang sangat jauh sampai menyerupai umpan silang. Akhirnya bersama PSIS Semarang di Piala Menpora 2021, Arhan dinobatkan sebagai pemain muda terbaik, satu tingkat diatas Sadam Emiruddin Gaffar (PS Sleman) dan Alif Jaelani (Barito Putera).
3. Bersinar di Aff 2020
Tak cukup di liga lokal, Arhan yang dipanggil untuk membela timnas di ajang AFF 2020 silam, berhasil menunjukkan taringnya kembali sebagai salah satu bek muda terbaik yang Indonesia miliki. Walaupun baru pertama kali membela timnas senior, Arhan tak malu – malu kucing dan langsung unjuk kebolehannya mengolah kulit bundar. Kontribusi Arhan di timnas terbilang cukup besar, hingga ia dijadikan pilihan utama oeh Coach Shin Tae Yong untuk mengisi pos bek kiri Timnas Indonesia. Terhitung dari 6 caps selama membela timnas di AFF 2020, Arhan berhasil menorehkan 2 goal dan 2 assist dan 1 kartu kuning, yang akhirnya membuat Pratama Arhan menyabet gelar pemain muda terbaik di ajang paling bergengsi seantero Asia Tenggara ini.
4. Komitmen Pratama Arhan untuk Abroad
Usai tampil gemilang bersama Timnas Indonesia di pagelaran AFF 2020, nama Pratama Arhan kian mencuat dan dirumorkan menjadi banyak incaran klub top Asia, seperti Korea Selaltan dan Jepang, hingga pada akhirnya Tokyo Verdy lah yang berhasil meminang pemain kelahiran Blitar tersebut. Tentu target Arhan di Tokyo Verdy adalah untuk menembus tim utama dan tampil sebaik mungkin agar kariernya bisa berkembang. “Saya akan menunjukkan 100 persen kemampuan yang saya miliki untuk menembus skuad utama tim ini, Saya juga akan membantu Tokyo Verdy kembali merumput di J-League (Divisi Utama Liga Jepang),” ungkap Arhan melalui laman Instagram pribadinya (dim).