Kanal24, Malang – drg. Adi Andito Putra, dokter gigi dan pendiri Chroma Dental Station di Malang, menyampaikan mengenai perawatan dan prosedur pencabutan gigi bungsu, yang sering kali menjadi masalah bagi banyak orang dewasa muda. Menurut drg. Adi, gigi bungsu atau gigi geraham ketiga, biasanya mulai tumbuh pada usia 17 hingga 18 tahun dan kerap menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu.
“Gejala yang dialami pasien saat gigi bungsu tumbuh sangat bervariasi. Biasanya mereka mengeluhkan nyeri di area pertumbuhan gigi, demam, atau bahkan sakit kepala. Dalam beberapa kasus, rasa sakit ini bisa cukup parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari,” ujar drg. Adi.
Untuk mengatasi rasa sakit yang timbul, drg. Adi menjelaskan bahwa penggunaan painkiller atau obat pereda nyeri sering kali menjadi pilihan awal bagi pasien. Namun, ia menekankan bahwa dalam beberapa kasus, tindakan lebih lanjut seperti penggunaan antibiotik atau perawatan langsung oleh dokter gigi diperlukan.
“Pencabutan gigi bungsu biasanya disesuaikan dengan posisi dan kondisi gigi tersebut. Dokter gigi umum sebenarnya dapat melakukan pencabutan dalam kondisi tertentu, namun jika gigi bungsu memiliki posisi yang sulit, seperti terimpaksi atau tumbuh miring, maka tindakan pencabutan oleh drg. spesialis bedah mulut lebih disarankan,” jelasnya.
Sebelum menjalani prosedur pencabutan, drg. Adi memberikan beberapa saran penting kepada pasien. “Sebelum melakukan tindakan pencabutan, sebaiknya pasien makan terlebih dahulu. Selain itu, malam sebelumnya jangan begadang untuk memastikan tubuh dalam kondisi prima. Bagi pasien yang memiliki riwayat hipertensi, mereka dapat minum obat sesuai petunjuk atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis jantung,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa ketenangan dan doa juga penting untuk membantu proses berjalan dengan lancar.
Setelah prosedur pencabutan gigi bungsu, drg. Adi menyampaikan bahwa biasanya akan ada beberapa efek samping yang muncul, seperti pembengkakan atau nyeri di area pencabutan. Namun, kondisi ini dapat diminimalisir dengan obat-obatan yang diresepkan serta perawatan yang tepat.
“Ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan pasca pencabutan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi,” ujarnya. Langkah-langkah tersebut meliputi:
- Menggigit tampon pada area pencabutan selama 30 menit hingga satu jam untuk membantu menghentikan pendarahan.
- Selama 24 jam pertama, pasien dianjurkan untuk tidak mengunyah di sisi yang dilakukan pencabutan dan menghindari makanan atau minuman panas.
- Jangan berkumur dengan kuat, tetapi biarkan air mengalir perlahan untuk menjaga kebersihan area operasi tanpa mengganggu proses penyembuhan.
- Hindari memainkan area bekas operasi dengan lidah atau jari untuk mencegah infeksi.
Selain itu, drg. Adi menekankan pentingnya meminum obat yang diresepkan sesuai dengan instruksi dokter serta melakukan kontrol rutin ke dokter gigi pada hari ke-7 pasca pencabutan untuk memastikan proses penyembuhan berjalan dengan baik.
Dengan mengikuti panduan yang diberikan oleh dokter gigi, pasien dapat menghindari komplikasi dan mempercepat proses pemulihan pasca pencabutan gigi bungsu. “Yang paling penting adalah tetap tenang dan menjaga kesehatan mulut dengan baik setelah tindakan pencabutan,” pungkas drg. Adi.
Chroma Dental Station, klinik yang dipimpin oleh drg. Adi Andito Putra, terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di Malang, dengan fokus pada kesehatan gigi dan mulut yang optimal. (nid)