Kanal24, Malang – Dalam upaya memperluas edukasi anti korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan instansi pemerintah daerah. KPK melakukan kerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang serta UB Medcom Group—yang menaungi UBTV, UB Radio, dan Kanal24—dalam rangka memperkuat kampanye anti korupsi melalui media sosial dan media digital.
Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan saat acara diskusi bertajuk Suarakan Aksimu Lewat Media Sosial, yang digelar pada Jumat (27/9/2024) di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB).
Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati Iskak, menjelaskan pentingnya kerjasama ini dalam memperluas jangkauan kampanye KPK. “Kerjasama dengan Diskominfo Kota Malang dan UB Medcom ini akan mempermudah KPK dalam menyebarkan materi edukasi anti korupsi, baik dalam bentuk audio, video, maupun buku-buku yang bisa diakses oleh masyarakat luas,” tutur Yuyuk.
“Kolaborasi ini penting karena KPK tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan partisipasi masyarakat dan berbagai pihak di daerah untuk menyebarluaskan nilai-nilai integritas dan transparansi.”
Lebih lanjut, Yuyuk menekankan bahwa media digital, termasuk media sosial, menjadi alat yang sangat efektif untuk memperjuangkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan. “Media sosial memiliki kekuatan luar biasa untuk menyuarakan kebenaran dan integritas. Oleh karena itu, KPK sangat terbantu dengan adanya kerjasama ini, terutama untuk menjangkau generasi muda yang lebih akrab dengan media digital,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, juga menyambut positif kerjasama ini. Menurutnya, sinergi antara KPK, Diskominfo, dan UB Medcom sangat penting dalam membangun literasi digital masyarakat, khususnya terkait dengan isu anti korupsi.
“Kami akan menguatkan pola komunikasi dan sosialisasi, baik melalui media sosial maupun kegiatan langsung di lapangan. Dengan kombinasi jalur udara dan darat, kami berharap pesan-pesan KPK dapat lebih cepat diterima oleh masyarakat,” ujar Widianto.
Widianto juga menekankan pentingnya pencegahan sejak dini. “Pencegahan adalah kata kunci. Kami tidak ingin bangga dengan tindakan penindakan korupsi, karena yang lebih penting adalah mencegah perilaku koruptif sejak dini. Oleh karena itu, literasi digital menjadi garda terdepan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya membangun nilai-nilai kejujuran,” jelasnya.
Manager UB Medcom Group, Abdulah Sidik, turut menyampaikan pandangannya terkait kerjasama ini. “UB Medcom akan menjadi platform yang kuat untuk menyebarkan pesan-pesan anti korupsi. Dengan kombinasi media televisi, radio, dan online, kami bisa menjangkau audiens yang lebih luas, terutama di kalangan akademisi dan masyarakat umum,” kata Abdulah.
Kerjasama ini merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat memperkuat kampanye anti korupsi di Kota Malang dan sekitarnya. Dengan dukungan media dan partisipasi aktif masyarakat, KPK optimistis pesan-pesan anti korupsi akan lebih luas tersebar dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.(din)