KANAL24, Malang – Harga jual rokok di Indonesia dipastikan akan naik secara signifikan mulai 1 Januari 2022 mendatang sebagai akibat kenaikan cukai rokok yang telah diputuskan pemerintah sebesar 12% yang tentunya akan berdampak pada harga jual rokok yang akan mengalami kenaikan berkisar antara 12% – 14%. Lalu bagaimana prospek saham rokok dalam merespon kebijakan yang tidak popular bagi industry rokok ini?
Kepala Laboratorium IPM FEB UB Noval Adib menjelaskan saat ini saham rokok yang terdaftar di BEI kebetulan tidak banyak, hanya ada 5 yaitu Gudang Garam (GGRM), HM Sampoerna (HMSP), Bentoel (RMBA), Wismilak (WIIM) dan Indonesia Tobacco (ITIC).
“Saat ini ada lima saham rokok tersebut yang biasa aktif diperdagangkan dengan volume yang lumayan cuma 3 saja yaitu GGRM, HMSP dan WIIM. Lalu bagaimana dengan prospek ketiga saham rokok aktif tersebut? Kalau trend terakhir ketiga saham tersebut sampai saat ini nyungsep semua yang sudah dimulai sejak bulan Juli kemarin,” kata Noval, Rabu (22/12/2021).
Menurutnya investor perlu melihat secara lebih seksama segmen produk dari masing-masing perusahaan rokok tersebut. GGRM dan HMSP berada di segmen yang sama yaitu pada segmen konsumen menengah – atas, sedangkan WIIM berada di segmen konsumen menengah – bawah. Dengan demikian harga jual produk GGRM dan HMSP rata-rata lebih tinggi dibanding produk WIIM. Ditambah kenaikan cukai tentu akan memicu kenaikan harga jual pula.
“Saya melihat akan ada pergeseran segmen konsumen, terutama konsumen segmen menengah yang merupakan irisan antara GGRM dan HMSP di satu sisi dan WIIM di sisi yang lain. Kenaikan harga jual rokok sebagai akibat kenaikan cukai rokok akan membuat konsumen di level menengah akan mengalihkan pilihan ke rokok yang harganya masih terjangkau oleh kantong mereka,” lanjutnya.
Noval memperkirakan konsumen GGRM dan HMSP di level menengah akan banyak yang bergeser ke WIIM. Sehingga bagi WIIM sendiri meski mungkin akan kehilangan sebagian konsumen level bawah namun akan ketambahan limpahan konsumen level menengah yang semula merupakan konsumen GGRM dan HMSP.
Dengan demikian prospek WIIM pasca kenaikan cukai rokok tahun depan akan lebih menarik dibanding GGRM dan HMSP.(sdk)