KANAL24, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) terus mempercepat pembangunan ruas tol Akses Bandara Internasional Jawa Barat ( BIJB ) Kertajati yang terkoneksi dengan Tol Cikampek – Palimanan (Cipali).
Akses BIJB Kertajati menjadi penting untuk mendukung pengembangan segitiga kawasan pertumbuhan ekonomi, yaitu Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, dan kawasan di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta sebagai sebuah kawasan industri yang saling terkoneksi dan saling mendukung.
Hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas membahas percepatan proyek Strategis Nasional (PSN) Patimban pada Selasa, 22 September 2020 lalu. Presiden menginstruksikan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono agar memonitor penyelesaian pembangunan jalan tol yang menghubungkan antara Kertajati dengan Bandung, Jawa Barat, dapat beroperasi akhir tahun 2021 atau paling lambat 2022.
Pembangunan Akses BIJB Kertajati merupakan penambahan lingkup Jalan Tol Cipali. Jalan tol dengan panjang 3,38 km tersebut akan dibangun tambahan 7 ramp yang akan menghubungkan bandara dengan Jalan Tol Cikampek – Palimanan (Cipali) dan Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan dibangunnya ruas Tol Akses Bandara selama satu tahun ke depan bersamaan dengan target rampungnya pembangunan Jalan Tol Cisumdawu pada akhir tahun 2021, diharapkan akan mendukung konektivitas menuju ke Bandara Kertajati.
“Dengan rampungnya Jalan Tol Cisumdawu nanti dan tersambung dengan ruas tol akses Bandara Kertajati maka akan mengurangi waktu tempuh dari Bandung sekitar 3 jam menjadi 1 jam. Dengan konektivitas yang meningkat maka operasional bandara juga akan semakin meningkat dan kompetitif, sehingga diharapkan bisa menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung,” kata Basuki dalam keterangannya, Kamis (31/12/2020).
Pembangunan jalan tol akses menuju BIJB Kertajati yang terkoneksi dengan Tol Cipali dimulai dari KM 158+700. Secara teknis jalan tol utama memiliki 4 lajur untuk dua arah dengan lebar 3,6 meter. Sementara untuk akses ramp memiliki lebar lajur 4 meter yang dilengkapi 2 jembatan.
Konstruksi ruas tol ini mulai dibangun sejak kontrak pekerjaan 28 September 2020 dengan masa pelaksanaan 305 hari kalender. Progres pembangunan hingga 20 Desember 2020 telah mencapai 34,72 persen atau lebih cepat dari rencana sebesar 34,61 persen. Pembangunannya dilaksanakan PT Lintas Marga Sedaya selaku pemegang konsesi dan juga PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) dan PT ACSET Indonusa Tbk (ACST) selaku kontraktor pelaksana dengan nilai proyek sebesar Rp692 miliar.
“Keberadaan tol ini diharapkan dapat mempemudah akses menuju Bandara Kertajati yang saat ini masih menggunakan jalan arteri. Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mengembangkan potensi ekonomi kawasan sekitar sekaligus menyediakan kesempatan kerja selama masa konstruksi maupun setelah beroperasi,” pungkasnya.(sdk)