Kanal24, Malang – Mengapa puasa itu perlu? Puasa adalah pengobatan alami tertua terapi yang tidak pernah hilang bersama waktu. Saat puasa, kita akan mengurangi jumlah dan frekuensi makan sehingga menyebabkan hati menjadi lebih aktif, bebas membersihkan dan menghapus racun (detoksifikasi) dari dalam tubuh. Dengan mengurangi racun dalam tubuh, maka akan terjadi meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan tubuh jaringan sehingga sel dapat memperbaiki dirinya sendiri dan meningkatkan fungsinya secara optimal.
Hal ini dibahas oleh Dr. Ahsan, S.Kp. M.Kes dalam Kajian Umum Ramadhan di Masjid Raden Patah UB Sabtu, (16/3/2024). Ia menjelaskan bahwa untuk menghemat energi ketika puasa, tubuh secara refleks akan melakukan pertahanan dengan cara mengurangi beban, yaitu menghilangkan zat beracun dan sisa metabolisme yang ada di dalam tubuh.
“Zat-zat ini seperti timbunan lemak, sel-sel aus, jaringan rusak, tumor, dan bermacam-macam bentuk lain dari jaringan abnormal. Zat-zat tersebut akan dibuang dengan mengaktifkan organ-organ pembuangan. Proses ini disebut otolisasi, biasanya akan mulai terjadi pada hari ketiga puasa. Dalam proses ini, tubuh akan menstimulasi dan mempercepat pertumbuhan sel-sel baru. Dengan cara ini, kadar protein dalam darah tetap konstan dan normal selama puasa,” paparnya.
Bagaimana proses detoksifikasi selama puasa? Secara fisik, puasa akan mengistirahatkan organ-organ yang berhubungan dengan pencernaan, termasuk lambung, usus, pankreas, kandung empedu & hati. Hati inilah yang berfungsi untuk mengontrol keluar masuknya racun ke dalam tubuh kita.
Secara bertahap, seiring berkurangnya kalori selama puasa, hati akan mengubah glikogen (cadangan energi dari karbohidrat yang disimpan di hati) menjadi glukosa atau energi. Dengan berkurangnya jumlah glikogen akibat puasa, tubuh akan menggunakan protein di dalam otot untuk menghasilkan energi dengan cara mengubah protein menjadi asam amino terlebih dahulu. Asam lemak akan digunakan terakhir setelah energi dari protein mulai menipis. Proses inilah yang disebut dengan ketosis.
Sedangkan racun-racun yang tidak dapat didaur ulang akan dibuang melalui organ pembuangan. Dalam proses ini, ada beberapa cara pengeluaran racun yang dapat dilihat dari warna urin yang lebih keruh, keluarnya lendir melalui hidung (ingus), tenggorokan (riak), dan pembuangan melalui usus besar. Berkurangnya racun dalam tubuh akan meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh. Dengan begitu, puasa dapat membuang racun-racun yang berada di tubuh kita.
Makanan-makanan yang berpotensi membentuk racun di dalam tubuh adalah junk food, makanan instant, makanan kalengan, serta makanan rumahan yang berulang kali dipanaskan. Hal ini dikarenakan oleh sebagian besar nutrisinya yang habis atau rusak ketika mengalami pengolahan berulang tersebut. Hindari juga makanan dan minuman yang mengandung kafein dan gula yang tinggi. Sedangkan makanan yang baik dikonsumsi untuk sahur dan berbuka adalah sayur dan buah, karena sayur dan buah mengandung serat yang dapat menyimpan rasa kenyang lebih lama. Minum air putih serta istirahat yang cukup juga akan menjadikan puasa kita menjadi lebih optimal.
Sejatinya Allah telah memberikan cara untuk merefresh tubuh kita dengan puasa. Puasa tidak hanya menahan keinginan kita untuk makan dan minum, tetapi juga untuk mengistirahatkan organ-organ tubuh kita serta mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh kita. Semoga dengan puasa yang kita jalani nantinya dapat membawa kesehatan bagi tubuh kita. (Erf)