KANAL24, Jakarta – PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) telah mengirimkan jarum suntik imunisasi Auto Disable Syringe (ADS) 0,5 ml dan 0,05 ml ke Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Aksi korporasi ini merupakan realisasi dari kontrak yang perseroan peroleh di kuartal III-2020.
Direktur Itama Ranoraya Pratoto Raharjo mengatakan, jumlah jarum suntik yang dikirimkan ke Kemenkes untuk ukuran 0,5 ml sebanyak 30 juta pcs dan ukuran 0,05 ml sejumlah 5 juta pcs. Perseroan selalu memasok kebutuhan jarum suntik untuk program imunisasi tiap tahunnya.
“Di kuartal III dan puncaknya di kuartal IV setiap tahunnya, kami memasok alat suntik untuk program imunisasi pemerintah. Produk jarum suntik yang kami miliki adalah ADS dan produk lokal, sehingga sesuai dengan kebutuhan program imunisasi pemerintah,” ujar pratoto dalam keterangan resmi dilaman Investor Daily (16/10/2020).
Untuk diketahui, ADS adalah alat suntik sekali pakai atau alat suntik yang akan mengalami kerusakan setelah pemakaiaan dan produk perseroan ini telah mendapatkan sertifikasi dari World Health Organization (WHO). Selain itu, perseroan kini menjadi pemain utama jarum suntik vaksin, program imunisasi pemerintah, seperti vaksin BCG, DPT-HB-HIB, Campak, DT, Td dan IPV.
Perseroan memasok produk alat suntik ADS milik PT Oneject Indonesia (Oneject) yang merupakan sister company perseroan. Oneject saat ini memiliki kapasitas produksi mencapai 300 juta per tahun yang berlokasi di Bogor.
Sebagai informasi, Oktober tahun lalu, Oneject mulai membangun pabrik kedua untuk menambah kapasitas produksinya dengan membangun pabrik baru di Cikarang Bekasi dengan kapasitas 900 juta, sehingga total kapasitas menjadi 1,2 miliar jarum suntik sekali pakai (ADS) dan safety needle per tahun.
Pratoto menambahkan, ekspansi ini awalnya dilakukan untuk mengantisasipasi meningkatnya penggunaan alat suntik aman pasca kebijakan WHO. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 dan dimulainya distribusi vaksin Covid dalam waktu dekat, Oneject akan melakukan percepatan untuk mengantisipasi kebutuhan alat suntik dari vaksin Covid.
Sebelumnya, perseroan juga tengah memfokuskan penjualan perangkat dan berbagai alat penunjang terapi plasma convalescent guna menaikkan tingkat keuntungan tahun ini. Fokus tersebut juga sejalan dengan peningkatan penggunaan terapi ini untuk penyembuhan pasien terpapar Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan pemerintah.
Direktur Pemasaran dan Penjualan Itama Ranoraya Hendry Herman mengatakan, plasma convalescent sendiri merupakan metode alternatif penyembuhan, yaitu dengan pemberian plasma darah pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 kepada pasien lain yang sedang dalam masa pengobatan untuk penyakit infeksi yang sama.(sdk)