KANAL24, Jakarta – Pasca mengucurkan investasi kedua sebesar US$ 300 juta ke Gojek oleh Telkomsel, saham Telkom (TLKM) selaku induk dari Telkomsel diperkirakan akan menguat.
Co Founder Jarvis Asset Management Kartika Sutandi CFA mengatakan investasi yang dilakukan oleh Telkomsel di Gojek sudah sangat tepat. Selain Telkomsel melakukan diversivikasi investasinya yang selama ini hanya di pembangunan konektivitas, maka dengan investasi di Gojek, perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini telah masuk ke ekonomi digital.
Ditambahkan, jika Telkomsel tidak investasi di Gojek, maka pertumbuhan pendapatan perseroan dapat terukur, sebab pertumbuhan industri telekomunikasi baik itu di dunia maupun di internasional cenderung flat dan saat ini perusahaan yang mengalami pertumbuhan adalah perusahaan new economic yang berkecimpung di industri digital.
“Sangat tepat jika Telkomsel mulai masuk dan berinvestasi di perusahaan digital. Saya yakin sekali investasi yang dilakukan oleh Telkomsel di Gojek akan memberikan hoki yang besar bagi Telkomsel,” katanya di Jakarta ahir pekan lalu melalui imq21.
Adapun dari perhitungan valuasi Gojek dan Tokopedia yang saat ini dimiliki oleh Kartika, masing-masing perusahaan memiliki valuasi US$10 miliar. Jika Gojek dan Tokopedia berhasil merger dan listing di bursa, maka valuasinya bisa mencapai US$40 miliar.
“Ini artinya Telkomsel sangat beruntung untuk masuk ke Gojek sebelum IPO. Jika valuasi IPO Gojek nanti double, maka keuntungan yang didapat dari investasi Telkomsel di Gojek akan naik 2 kali lipat,” terangnya.
Jika investasi Telkomsel US$450 juta atau setara dengan Rp6,3 triliun, maka dalam perhitungan Kartika, ketika Gojek IPO maka investasi yang ditanamkan di PT Karya Anak Bangsa akan tumbuh menjadi Rp12,6 triliun.
“Jika dibandingkan laba Telkom tahun 2020 senilai Rp 29,6 triliun, maka keuntungan bersih investasi Telkomsel di Gojek mencapaiRp 6,3 triliun. Maka itu setara dengan 21,3% dari keuntungan Telkom. Memang investasi di perusahaan digital akan tumbuh lebih besar dari perusahaan konvensional,” tuturnya.
Lebih lanjut, jika Telkomsel mendapatkan keuntungan, maka ujung-ujungnya pemegang saham Telkom yang akan diuntungkan termasuk negara yang memiliki saham Telkom.
Kartika mengungkapkan harga saham Telkom saat ini belum merefleksikan investasinya di Gojek. Jika sudah merefleksikan investasinya di Gojek, maka harga saham Telkom bisa dua kali.
“Saya optimis harga saham Telkom setelah Gojek IPO kelak akan dua kali dari harga sekarang. Harga saham Telkom akan terus tumbuh ketika Telkom dan Telkomsel terus investasi di perusahaan digital,” ujarnya.(sdk)