KANAL24, Malang – Pengambilan rekaman video dari kameramen harus sejalan dengan narasi yang ditulis reporter. Dengan cara itu tayangan berita menjadi lebih bagus. Karena pemirsa dapat tidak hanya mendengar narasi, tetapi juga melihat kenyataan yang terjadi.
Penjelasan itu dikemakan reporter senior RCTI Solihin Bahari, ketika memberikan materi “Kamera Jurnalistik”. Kegiatan Ahad (9/6/2024) itu terkait dengan pelatihan junalistik tingkat lanjutan yang diselenggarakan Tim Pengabdian Masyarakat FISIP-Universitas Brawijaya (UB) bekerjasama dengan Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UAPKM) UB.
Baca Juga : Kenali Perbedaan Investigasi dan Tulisan MendalamĀ
Guna mewujudkan itu reporter dan kameraman menurutnya, perlu koordinasi. Reporter perlu menyampaikan kepada kamaramennya gambar apa yang dia perlukan. Dengan begitu, kameramen mengetahui sudut atau titik pengambilan gambarnya.
“Karena itu reporter dan kameramennya harus sehaii, sehingga sejalan dalam melaksanakan tugas jurnalistik”, tambahnya.
Baca Juga : FeatureĀ itu Harus Menggugah Empati
Solihin juga bercerita tentang perjalanannya sebagai wartawan, mulai dari sebagai wartawan surat kabar, sampai menjadi reporter senior di RCTI grup. Wartawan yang juga dosen itu juga memberikan praktik pengambilan gambar kepada peserta, sekaligus mengoreksi hasil kerja mereka.
Pelatihan ini merupakan hari terakhir pelatihan jurnalistik tingkat lanjutan yang berlangsung tanggal 1, 2, 8, dan 9 Juni 2024. Sejanjutnya peserta diwajibkan mempraktikkan pelatihan ini di media fakultas mereka.(sdk)