Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Relaksasi Kebodohan

Adam Kukuh Kurniawan by Adam Kukuh Kurniawan
January 8, 2019
in Ekonomi
0
14
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Allah telah menganugerahkan ilmu pada setiap manusia semenjak awal penciptaannya. Dengan ilmu tersebut menjadikan manusia dapat mengenali nama-nama (ilmu pengetahuan). Sebagaimana Allah berfirman  :

وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلۡأَسۡمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمۡ عَلَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِي بِأَسۡمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ

Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!” (QS. Al-Baqarah : 31)

Penguasaan atas suatu ilmu haruslah diupayakan melalui thalabul ilmu, menuntut ilmu, agar pengetahuan atau pemahaman bertambah. Perbedaan penguasaan ilmu inilah yang menentukan tingkat derajat seseorang, apakah akan menjadi alim (pintar) atau jahil (bodoh) yang keduanya tentu tidaklah sama.

أَمَّنۡ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ سَاجِدٗا وَقَآئِمٗا يَحۡذَرُ ٱلۡأٓخِرَةَ وَيَرۡجُواْ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦۗ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِي ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ

(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-Zumar : 9)

Namun bukan berarti kepintaran diperbolehkan meremehkan mereka yang bodoh. Karena kepintaran itu hanyalah persoalan sudut pandang dan wilayah penguasaan kemampuan keahlian. Seseorang mungkin mampu dan ahli di suatu bidang, namun tidak menguasai pada bidang lainnya. Dalam sebuah diskusi di medsos seorang teman menyatakan bahwa, “Manusia sekarang terlalu mengagungkan orang pintar, mereka lupa bahwa nyatanya orang bodohlah yang membuat mereka pintar.” 

Agar kepintaran tidak mudah meremehkan orang lain dan kebodohan tidak mudah merendahkan diri maka perlu melakukan relaksasi. Menertawakan kebodohan diri sendiri adalah salah satu stimulus yang sebenarnya sangat bijaksana sebagai salah satu cara relaksasi. Kita harus berani melakukan kebodohan kepada diri kita sendiri. Menertawakan betapa cerobohnya kita di masa lalu. Dan yang paling penting, kita tahu bahwa kita adalah makhluk yang tidak sempurna. Hingga akhirnya kita selalu belajar, belajar dan belajar dari ketidaksempurnaan itu.

Selayaknya kebodohan, maka kepintaran pun perlu juga direlaksasikan. Relaksasi kepintaran adalah dengan menjedakan sejenak kepintaran dengan membenamkannya dalam bumi tawadhuan. Karena bagaimana mungkin sesuatu akan tumbuh apabila tidak pernah dibenamkan ke bumi. Sebuah ungkapan cerdas dari ibnu Athaillah as Sakandary mengatakan, 

إدفن وجود‌ك في أرض الخمول فما نبت مما لم يُدفَن لا يتمُّ نتاجْه

Benamkan keberadaanmu di dalam bumi yang tersembunyi, apa yang tumbuh dari suatu yang tidak terpendam (di bumi) maka buahnya tidaklah sempurna.

Bagaimana mungkin suatu tetumbuhan akan berbuah sempurna sementara ia tidak dibenamkan ke dalam tanah. Dan bagaimana mungkin ilmu akan menjulangkan kemuliaannya dan menghasilkan buah akhlaq yang agung jika si pemiliknya tidak bersedia membenamkan dirinya ke dalam bumi ketawadhuan, kerendahan hati untuk bersimpuh ( ndhlosor) dalam melayani (khidmad) pada manusia dan kehidupan. Relaksasi kepintaran membutuhkan kesediaan untuk menurunkan sikap egoismenya dan kemudian bersedia mendengar serta peduli pada berbagai bisikan perasaan orang lain, hingga dirinya mampu memperlakukan memanusiakan selayaknya manusia yang mulia, human humaniziation.

Buah ilmu adalah akhlaq mulai yang menjadi mahkota sebuah peradaban. Bangunan utuh pola interaksi kemanusiaan yang berupa sekumpulan  identitas terluas dari seluruh karsa cipta manusia yang dibangun dalam bingkai adab (nilai-nilai akhlaqul karimah) atas seluruh aspek kehidupan manusia sehingga mampu menghasilkan berbagai realitas baik fisik (misalnya arsitektur, bangunan, dsb), maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya maupun iptek), yang teridentifikasi melalui unsur-unsur obyektif umum, seperti bahasa, simbol, pola interaksi hingga institusi yang mampu memuliakan derajat kemanusiaan dan mengagungkan kebesaran Sang Pencipta, itulah yang disebut peradaban, sebagai buah dari pada ilmu yang telah berhasil melakukan relaksasi kepintaran dan kebodohan sekaligus. Karena tanpa relaksasi kepintaran dengan ketawadhuan dan relaksasi kebodohan dengan pengakuan kelemahan diri maka bagaimana mungkin manusia akan bisa mengetahui akan hakekat dirinya dan penciptaNya jika tanpa pengakuan kelemahan Sebagaimana Firman-Nya :

۞يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلۡفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلۡغَنِيُّ ٱلۡحَمِيدُ

Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji. (QS. Fathir : 15)

Kesediaan mengakui kelemahan akan mengantarkan pada ketawadhuan diri yang selanjutnya akan mampu membuka tabir rahasia ilmu dan puncaknya adalah pengagungan atas Sang Pencipta yang menkreasikan seluruh ciptaan hingga mencapai derajat ulul albab. Sebagaimana Firman Allah swt  :

إِنَّ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ. ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (QS. Ali ‘Imran :190-191)

Itulah puncak daripada relaksasi keilmuan. Yaitu kesediaan merendahkan diri atas penciptaan untuk menemukan ketinggian dan keagungan Sang Pencipta. Melalui terus menerus berpikir tentang ciptaan hingga mampu menghadirkan spiritualitas berpikir berupa kesadaran diri atas kebesaranNya sehingga lahir ketundukan dan kepatuhan padaNya.

Marilah kita lakukan relaksasi dalam pikiran kita dengan menempatkan hati dalam posisi sentral mereaksi berbagai realitas yang menyertai kehidupan ini. Semoga dengan demikian kita akan menemukan hakekat penciptaan dan dapat lebih mengenali diri dengan baik dan mengenali Tuhan kita jauh lebih baik. Semoga Allah swt meridhai setiap langkah kita semua. Aamiiin..
 

Akhmad Muwafik Saleh, Dosen FISIP UB dan Motivator

Post Views: 301
Previous Post

Berkah Infrastruktur, Waskita Beton Raup Kontrak Baru Rp3,04 Triliun

Next Post

MASIH ADAKAH YANG TERLUPA

Adam Kukuh Kurniawan

Adam Kukuh Kurniawan

Next Post

MASIH ADAKAH YANG TERLUPA

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Mahasiswa FISIP UB Bantu Bangun Desa Bandungrejo

Mahasiswa FISIP UB Bantu Bangun Desa Bandungrejo

July 4, 2025
Meylinda Angkat Kuliner Tradisional Lewat UMKM

Meylinda Angkat Kuliner Tradisional Lewat UMKM

July 4, 2025
Defisit APBN Capai Rp457,8 Triliun di Semester II 2025, Pemerintah Gunakan SAL

Defisit APBN Capai Rp457,8 Triliun di Semester II 2025, Pemerintah Gunakan SAL

July 4, 2025
Pengrajin Pusaka Malang Djadoel Hidupkan Warisan Budaya Nusantara

Pengrajin Pusaka Malang Djadoel Hidupkan Warisan Budaya Nusantara

July 3, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023