Kanal24, Malang – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya mengadakan kuliah tamu bertajuk “Togelismus Urbaningrum” pada Senin (04/11/2024) di Gedung A FIB UB. Kuliah ini menghadirkan narasumber utama Dr. Seno Gumira Ajidarma, M.Hum., seorang sastrawan, budayawan, dan jurnalis ternama yang dikenal atas kontribusinya dalam kajian budaya dan sastra Indonesia. Acara ini bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa dan masyarakat akademik terhadap fenomena budaya “togelismus” yang berkembang dalam kehidupan urban.
Dr. Seno dalam paparannya menjelaskan bahwa fenomena “togelismus” bukan sekadar aktivitas menebak angka, tetapi merupakan refleksi dari dinamika budaya yang menghidupkan simbol-simbol dan kode yang menjadi mitos dalam masyarakat urban.
“Budaya meramal ini seringkali dipandang sebelah mata, namun sebenarnya mengandung banyak kode budaya yang terwujud dalam teks-teks ramalan. Jika dilihat lebih dalam, ramalan tersebut bisa menjadi korpus untuk memahami bagaimana budaya urban membentuk pola pikir masyarakat saat ini,” ujarnya.
Menurut Dr. Seno, budaya togel bukan hanya soal keberhasilan menebak angka, tetapi lebih pada bagaimana masyarakat urban menciptakan makna dan harapan melalui simbol-simbol tersebut. Ia menyarankan agar masyarakat melihat fenomena ini secara kritis.
“Kita tidak hanya menikmatinya, tapi juga perlu menyikapinya secara kritis agar tidak mubazir,” tambahnya.
Dr. Seno juga menekankan bahwa fenomena ini memiliki dampak yang kompleks dalam masyarakat. Tidak dapat dikategorikan sebagai pengaruh positif atau negatif semata, budaya togel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan urban yang terus berkembang.
Yusri Fajar, S.S., M.A., Ketua Penyelenggara kegiatan menyampaikan bahwa tujuan dari penyelenggaraan kuliah tamu ini adalah untuk memperkaya wawasan mahasiswa dan masyarakat kampus terhadap kajian budaya kontemporer.
“Dr. Seno bukan hanya akademisi, tetapi juga praktisi yang aktif dalam dunia sastra dan budaya. Pengalaman beliau sebagai sastrawan dan jurnalis menjadikan pandangan yang beliau bagikan sangat relevan dan inspiratif bagi mahasiswa,” kata Yusri.
Lebih lanjut, Yusri berharap agar kuliah ini dapat mendorong mahasiswa untuk menggali lebih banyak kajian budaya, yang selama ini mungkin belum menjadi fokus utama dalam penelitian akademik.
“Kami berharap akan semakin banyak kajian-kajian, penelitian, dan publikasi di FIB UB yang berkaitan dengan pemikiran-pemikiran baru tentang budaya urban. Hal ini penting, karena dunia akademik dituntut untuk selalu menghadirkan inovasi dan kontribusi bagi perkembangan peradaban,” jelasnya.
Dalam sesi diskusi, Dr. Seno juga memberikan pandangan kepada mahasiswa tentang bagaimana mereka dapat memulai memahami konsep-konsep seperti togelismus dalam konteks kehidupan sehari-hari. Menurutnya, proses pembelajaran tidak hanya harus dimulai dari teori semata, tetapi juga dari pengalaman langsung dan observasi terhadap fenomena budaya di sekitar mereka. Ia menyebut bahwa berbagai bidang ilmu dapat digunakan sebagai instrumen untuk membongkar fenomena sosial yang mungkin selama ini terabaikan.
Dr. Seno berharap agar kajian budaya togelismus ini mampu membuka pandangan baru bagi mahasiswa dan akademisi bahwa fenomena sederhana dalam masyarakat dapat menjadi materi penelitian yang kaya dan mendalam. Fenomena yang selama ini dianggap biasa ternyata menyimpan banyak informasi budaya yang berharga untuk dipelajari. (nid/una)