KANAL24, Madiun – Konsistensi produk batik tulis Oemah Batik Candi Desa Candimulyo Kabupaten Madiun menarik perhatian Gubernur Jatim Khofifah yang mengusulkan agar sentra batik tulis ini menjadi Desa Devisa.
“Saya tadi tanya apakah ini batik tulis saja atau juga dengan cap. Ternyata batik tulis saja. Tentu ini suatu hal yang konsisten dan tidak banyak yang melakukan,” ujar Gubernur Khofifah saat berkunjung di Oemah Batik Candi, Kabupaten Madiun, Selasa, (15/2/2022).
Menurutnya, dengan beberapa kriteria yang dijadikan asesmen oleh LPEI, gubernur menilai Oemah Batik Candi memenuhi persyaratan yakni, produk milik sendiri bukan karya orang lain yang diperjualbelikan. Lalu memiliki keunikan, punya pasar ekspor, dan dilakukan banyak orang di satu desa yang didukung kelembagaan kelompok.
Dalam kesempatan itu, ia minta setiap batik yang diproduksi dilengkapi dengan cerita filosofi. Hal tersebut dimaksudkan agar memperkuat produk batik itu sendiri.
Ia juga menyarankan, agar sentra batik setempat melibatkan kaum difabel untuk ikut membatik, sehingga lebih banyak warga desa setempat yang diberdayakan sehingga meningkat kesejahteraannya.
Pemprov saat ini, sedang mencari untuk menemukan desa-desa di Jatim yang memiliki potensial untuk dijadikan desa devisa.
“Kami turun ke desa-desa yang memiliki potensi untuk melakukan asesmen sendiri. Nantinya, yang menentukan lolos menjadi desa devisa adalah LPEI,” kata dia.
Gubernur menyebutkan, LPEI memberikan kuota sebanyak 15 desa untuk dijadikan desa devisa pada 2022 ini. Namun, pihaknya berharap angka itu bisa dikembangkan lagi menjadi jatah 20 desa.
“Setelah desa usulan menjadi desa devisa, LPEI akan membantu desainernya, dibantu pembiayaannya, dan dibantu akses pasarnya. Jika sudah masuk katalog LPEI, saya harap bisa mempercepat pengembangannya,” katanya.(sdk)