KANAL24, Jakarta – Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 6-10 Desember 2021, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) tercatat merosot 1,77 persen menjadi Rp15,03 triliun dari sepekan sebelumnya senilai Rp15,3 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan yang dikutip di Jakarta, Minggu (12/12/2021), kinerja negatif transaksi di BEI juga tercermin pada data rata-rata frekuensi harian yang menurun hingga 2,76 persen menjadi 1,32 juta kali transaksi dari 1,36 juta kali per hari pada pekan sebelumnya.
Namun, rata-rata volume transaksi harian di BEI tercatat melonjak hingga 11,6 persen menjadi 25,66 miliar saham dari 22,99 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.
Nilai kapitalisasi pasar selama sepekan melesat 2,97 persen menjadi Rp8.338,96 triliun, dibandingkan sepekan lalu, yakni Rp8.098,62 triliun. Pada perdagangan akhir pekan ini, laju IHSG berakhir di posisi 6.652 atau melonjak 1,75 persen dibanding posisi penutupan akhir pekan sebelumnya di 6.538.
Pada perdagangan Jumat (10/12), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp721,5 miliar, namun untuk sepanjang tahun ini jumlah nilai beli bersih investor asing mencapai Rp39,6 triliun.
Selama sepekan perdagangan, BEI menerima delapan perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham, yakni WGSH, CMRY, WMPP, TAYS, RMKE, OBMD, AVIA dan
IPPE. Sehingga, sepanjang tahun ini sudah ada 51 emiten baru dan akan ada pencatatan perdana saham kembali yang dilakukan NASI pada 13 Desember 2021.
Pada Kamis (9/12), BEI juga menerima pencatatan obligasi dan sukuk yang diterbitkan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), yakni Obligasi Berkelanjutan II Tahap II-2021 senilai Rp2,01 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap II-2021 senilai Rp738,81 miliar.
Sehingga, saat ini jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2021 sebanyak 92 emisi dari 53 emiten senilai Rp94,71 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 475 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp428,36 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 124 emiten.
Sementara itu, jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI mencapai 141 seri, dengan nilai nominal Rp4.523,98 triliun dan USD300 juta. Sedangkan, jumlah Efek Beragun Aset (EBA) saebanyak sepuluh emisi senilai Rp5,28 triliun.(sdk)