KANAL24, Jakarta – Kontribusi ekonomi digital pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia tahun 2030 diprediksi mencapai Rp4.531 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 8 kali lipat dibanding realisasi kontribusi ekonomi digital 2020 yang sebesar Rp632 triliun.
Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi, mengatakan bahwa kontribusi ekonomi digital tahun lalu sebesar 4% dari nilai PDB yang mencapai Rp15.400 triliun. “Tahun 2030 akan meningkat menjadi 18% dari total PDB yang diprediksi sebesar Rp24.000 triliun,” kata Luthfi dalam Mirae Asset Market Outlook 2022 secara virtual, Jumat (10/12/2021).
Dengan demikian kontribusi ekonomi digital pada PDB Indonesia diproyeksikan tumbuh 8 kali lipat dari tahun 2020 sampai 2030. “Sementara pertumbuhan PDB Indonesia sendiri dalam waktu 10 tahun tersebut diproyeksikan hanya 1,5 kali lipat,” jelas Luthfi.
Pada 2030, nilai ekonomi digital Indonesia mayoritas diprediksi masih pada sektor e-commerce sebesar 34%. Lalu selanjutnya B2B services sebesar 13%, disusul travel 10%. Sektor corporate services dan digital content masing – masing diprediksi akan sebesar 9%, dan sektor health 8% dan mobilty 7%.
Namun Luthfi menegaskan Indonesia harus membangun ekosistem ekonomi digital yang menyeluruh. Bukan sekedar memfasilitasi transaksi namun juga produksi, logistik, dan teknologinya. “Untuk itu Indonesia harus mengembangkan agritech , fintech , edutech , dan healthtech ,” tutup Luthfi.(sdk)