Kanal24, Malang – Pemerintah Indonesia akan segera meluncurkan program skrining kesehatan mental gratis yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia mulai bulan Februari ini. Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, telah menjelaskan skema dan tata cara pendaftarannya.
“Masyarakat bisa mengunduh aplikasi SATUSEHAT dari sekarang. Di sana bisa mendaftar, memilih puskesmas dan waktu yang diinginkan. Hasilnya pun akan dikirim secara digital melalui aplikasi SATUSEHAT,” kata Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Minggu (02/2/2024).
Dua Program Skrining
Dikutip dari Antara pada Senin (03/02/2025), skrining kesehatan mental gratis ini terbagi menjadi dua program:
- Usia Sekolah: Pemeriksaan kesehatan mental untuk usia sekolah akan dilakukan di sekolah setiap ajaran baru dimulai.
- Di Luar Usia Sekolah: Masyarakat di luar usia sekolah dapat melakukan skrining melalui aplikasi SATUSEHAT, mulai dari pendaftaran hingga pemilihan jadwal skrining.
Pemerintah telah menyiapkan 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik swasta di seluruh Indonesia untuk memfasilitasi pemeriksaan awal kesehatan mental gratis ini.
Jadwal Skrining
Jadwal pemeriksaan untuk masyarakat di luar usia sekolah adalah pada tanggal ulang tahun masing-masing ditambah satu bulan.
“Waktu pemeriksaannya pada saat ulang tahun mereka plus satu bulan. Jadi, misalnya yang ulang tahunnya Januari, Februari, Maret, itu boleh sampai April. Ketika datang ke fasilitas kesehatan hanya bawa KTP,” jelas Budi Gunadi Sadikin.
Skrining Awal dengan Kuesioner
Menkes mengungkapkan bahwa skrining akan diberikan dalam bentuk kuesioner yang dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan jiwa atau mental. Perlu diingat, skrining ini merupakan pemeriksaan awal untuk mengungkap indikasi gangguan kesehatan mental. Diagnosis lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk mendiagnosis gangguan spesifik yang dialami.
Program Terbesar Pemerintah
Program ini diproyeksikan menjadi program pemerintah terbesar yang pernah dilakukan, bahkan melebihi program vaksinasi COVID-19 gratis.
“Ini adalah program terbesar dari Kemenkes, dan juga mungkin salah satu dari pemerintah, karena cakupannya sampai 280 juta orang. Akan dibicarakan waktu tepatnya, tapi rencananya memang Februari,” kata Menteri Budi.
Saat ini, pihaknya sedang mendiskusikan tanggal resmi dibukanya skrining dengan Presiden dan tiap kepala daerah.
Kondisi Kesehatan Mental di Indonesia
Data survei rumah tangga berskala nasional oleh Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 menunjukkan bahwa 1 dari 3 remaja (34,9%) atau setara dengan 15,5 juta remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Kemudian, 1 dari 20 remaja (5,5%) atau setara dengan 2,45 juta remaja Indonesia memiliki satu gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Dari jumlah tersebut, hanya 2,6% remaja dengan masalah kesehatan mental yang pernah mengakses layanan yang menyediakan dukungan atau konseling untuk masalah emosi dan perilaku dalam 12 bulan terakhir.
Dengan adanya program skrining kesehatan mental gratis ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental dan mempermudah akses untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. (nid/ant)