Oleh: Agus Andi Subroto
Hari ini hari Kartini ya? Selamat ya, merayakan Hari Kartini teruntuk seluruh perempuan di Nusantara ini. Kiranya spirit Hari Kartini di pagi ini, mampu melahirkan banyak Kartini baru di era millenial sekarang, amin.
Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Asal mulai 21 April diperingati sebagai Hari Kartini diambil berdasarkan hari kelahiran Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat (RA Kartini).
Kartini remaja dikenal telah memiliki kegemaran menulis. Sejumlah tulisan indah tak luput dilahirkan dari jemarinya yang lentik seperti tulisan berjudul “Upacara Perkawinan pada Suku Koja” yang terbit di Holandsche Lelie. Kartini muda belajar sendiri secara otodidak dengan menulis surat kepada teman-teman korespondensinya dari Belanda menggunakan kemampuan berbahasa Belanda yang ia miliki.
Salah satu temanya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Semakin jelaslah seorang teman yang memiliki hobi yang sama ternyata sangat membantu kemampuan seseorang pada sebuah bidang dapat melejit dengan cepat. Kartini muda merasakan betul kehadiran teman-teman korespondensinya berjasa besar dalam mengasah kemampuannya dalam dunia tulis menulis!
Hingga pada suatu ketika surat-surat Kartini muda itu kemudian dikumpulkan menjadi sebuah buku yang dalam bahasa Belanda berjudul Door Duisternist tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).
Ada semboyan dari Kartini muda yang begitu penulis kagumi, kalau tidak salah berjudul “Aku Mau”. Semboyan ini menjadi bahan bakar seorang Kartini muda menjalani kehidupan di masa mudanya yang tidak pernah hitam putih, meski ia sendiri seorang kaum ningrat di jamannya. Ada kegelisahan hidup yang selalu ingin dia jawab, salah satu cara ia menjawab kegelisahan itu dengan menulis, ia menulis untuk ungkapkan kegelisahan hidup yang bangsanya alami pada jaman itu. Lalu ia kirim ke teman korespondensinya.
Aku Mau. Adalah dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukungnya serta membawa Kartini muda melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata Aku tiada dapat melenyapkan rasa berani. Kalimat ‘Aku Mau’ membuat kita mudah mendaki puncak gunung, ujar Kartini muda dengan yakinnya!
Dari Kartini muda ini kita bisa belajar sesuatu yang sangat penting terutama bagi generasi muda untuk meraih sesuatu di masa depannya. Faktanya memang banyak kejadian yang akan bisa menjatuhkan langkah kita dalam meraih cita-cita. Tapi faktanya lagi, ternyata satu-satunya hal yang benar-benar mampu menjatuhkan kita adalah sikap kita sendiri, di era modern barangkali hal ini biasa disebut dengan attitude.
Spirit Kartini muda menemani penulis untuk melanjutkan kehidupan di pagi ini. Di hari Kartini ini pula, penulis ingin meneguhkan kembali untuk menuntaskan misi perjalanan hidup yang sudah dipilih agar tuntas sampai di destinasi.
Penulis adalah Pakar Manajemen Embongan dan Wirausaha