Kanal24 – Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) menunjukkan peningkatan signifikan dalam penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2024. Nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru tercatat sebesar 97,9%, meningkat dari 80,6% pada triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh kredit modal kerja (SBT 91,7%) dan kredit investasi (SBT 88,5%) yang menunjukkan peningkatan tajam dibandingkan jenis kredit lainnya.
Meski kredit konsumsi menunjukkan perlambatan (SBT 62,9%), sektor-sektor ekonomi seperti listrik, gas, dan air mencatat pertumbuhan tertinggi dengan SBT 80,6%, diikuti oleh sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (SBT 80,2%) serta sektor industri pengolahan (SBT 79,3%).
Prakiraan Tetap Kuat untuk 2025
BI memproyeksikan penyaluran kredit baru pada triwulan I 2025 tetap kuat meski sedikit menurun dengan SBT sebesar 82,3%. Kredit modal kerja dan investasi masih menjadi prioritas utama. Sektor perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, serta perantara keuangan diharapkan menjadi fokus utama penyaluran kredit pada triwulan mendatang.
Tantangan Kebijakan Penyaluran Kredit
Kebijakan penyaluran kredit pada triwulan I 2025 diperkirakan tetap ketat. Aspek-aspek seperti plafon kredit, suku bunga kredit, dan premi kredit berisiko menjadi perhatian utama dengan Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 0,2, menunjukkan tingkat keketatan serupa dibandingkan triwulan sebelumnya.
Optimis Pertumbuhan Kredit dan DPK
Untuk keseluruhan tahun 2025, perbankan tetap optimis dengan pertumbuhan outstanding kredit diperkirakan sebesar 10,34% (yoy), sejalan dengan prospek ekonomi yang stabil. Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan mencatat pertumbuhan signifikan dengan SBT sebesar 99,6%, meningkat dari tahun sebelumnya.
Survei ini menegaskan keyakinan pelaku industri perbankan terhadap prospek ekonomi Indonesia pada 2025, sekaligus menjadi sinyal positif bagi pelaku usaha dan masyarakat dalam mengakses layanan perbankan yang semakin dinamis.(din)