KANAL24, Malang – Awal tahun 2020, Universitas Brawijaya tancap gas untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikannya. Bertempat di The 101 Hotel Malang, dilaksanakan workshop peningkatan kinerja bidang pendidikan (7/1/2020). Workshop yang dibuka oleh rektor UB Prof. Nuhfil Hanani ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, seluruh Dekan dan Wakil Dekan Bidang Akademik baik fakultas, program vokasi, maupun pascasarjana UB. Selain itu, turut hadir pula Lembaga Pengembangan Pendidikan Dan Penjaminan Mutu (LP3M) dan beberapa unit yang berhubungan dengan peningkatan kinerja pendidikan.
Pada kesempatan ini, Nuhfil menghimbau kepada seluruh jajaran untuk mulai berfokus ke bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal ini menjadi sorotan karena UB berada pada posisi 11 untuk penelitian dan posisi 12 di bidang pengabdian.
“RENSTRA dan program kerja sudah dibuat tahun ini, dan mudah-mudahan bisa diaplikasikan. UB di bidang pendidikan yang paling penting adalah akreditasi, baik prodi dan institusinya. Akreditasi ini meliputi tingkat nasional dan internasional,”terang Nuhfil.
Program pascasarjana harus dikembangkan. Mantan dekan Fakultas Pertanian itu mengharapkan program fast track bisa segera terealisasi di UB.
“Jadi fast track menjadi harapan kita kedepan, termasuk beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor Untuk Sarjana Unggul (PMDSU) versi Brawijaya juga sudah disetujui oleh pusat. UB bisa untuk melakukan fast track dari S1 ke S2 dan langsung bisa loncat ke S3,” imbuhnya.
Kemudian, dalam peningkatan kinerja pendidikan, saat ini UB tengah mengembangkan sistem supaya mahasiswa bisa dimonitor oleh orang tuanya. Kemungkinan sistem ini sudah selesai pada bulan depan. Nantinya, sistem ini akan ada di Gapura UB dan akan didistribusikan ke seluruh fakultas supaya orang tua bisa memonitor perkembangan studi anaknya.
“Untuk pembelajaran daring atau distance learning juga menjadi kunci kita, jadi sekarang harus mulai dirintis. Kemudian terkait dengan sertifikasi kompetensi, saya harapkan LP3M bisa mengatasi ini. Bagaimana sertifikasi kompetensi bisa “dijual’ ke fakultas atau universitas yang lain. Misalnya, sertifikasi bioteknologi, analis kelayakan perbankan, dll. Jadi saya berharap kedepan kita selalu bekerja sama. Kita sudah memiliki kekompakan yang luar biasa, saya berharap modal kompak ini bisa membawa Brawijaya di masa depan semakin unggul,” pungkas profesor bidang pertanian tersebut. (meg)