KANAL24, Malang – Penyakit kanker dan peredaran radikal bebas ya g menjadi momok di Indonesia, menjadi perhatian sekelompok mahasiswa Fakultas Pertanian UB Malang untuk ikut memikirkan inovasi pencegahannya.
Memanfaatkan limbah kulit buah naga yang melimpah dengan tambahan daun mint, Iin Fahimatul Amalia, Mih Mimdiah, Afinda Sofiana, Dhewangga Arie Syaputra dan Renaldy Fredyan mahasiswa Fakultas Pertanian UB Malang membuat teh premium yang mengandung antioksidan tinggi untuk mencegah kanker.
Inovasi ini juga berbuah manis karena meraih gold medal dalam ajang International Bujang Valley Innovation, Invention, and Design Competition (BVIIEC) di University Teknologi Mara Cawangan Kedah, Malaysia pada tanggal 13 Juni 2019 lalu menyisihkan 117 tim lainnya dari Indonesia, Thailand dan Malaysia.
“Alhamdulillah produk ini mampu mencuri perhatian juri di tingkat Internasional,” kata Dwi Retnoningsih, SP.,MBA dosen pembimbing Iim Fahimatul Amalia dkk kepada KANAL24.co.id Senin (17/6/2019).
Pameran produk PitayasS Tea di ajang BVIIEC Malaysia (Dwi Retno for KANAL24)
Menurut Iim salah satu anggota tim, ide awalnya adalah keprihatinan terhadap penyakit kanker, tumor dan lainnya di Indonesia. Dalam penelitiannya, mereka menemukan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yaitu kulit buah naga yang bisa menjadi salah satu obat mencegah kanker.
Dengan bimbingan Dwi Retnoningsih selalu dosen mereka mampu membuat teh premium dari kulit buah naga yang diberi label Pitayass S Tea.
“Dengan campuran daun mint yang segar akan mengurangi rasa pahit kulit buah naga,” kata Iim.
Proses kuncinya lanjut Iim ada pada pengeringan yang dilakukan pada suhu 38 Celcius selama delapan jam agar antioksidan yang terkandung tidak hilang.
“Ini adalah salah satu ihtiar kami sebagai mahasiswa untuk ikut memberikan solusi berbasis bahan lokal,” lanjut Iim.
Untuk pengemasan teh PitayasS Tea ini menggunakan janur dalam bentuk ketupat sehingga menarik. Selain itu teh ini juga sudah mengantongi paten dari LPPM UB.
“Saat ini sudah dijual dengan harga Rp. 15.000 cukup terjangkau jika di andingksn dengan manfaatnya,” pungkas Iim. (sdk).