KANAL24, Malang – Perawatan pada masalah kaki Diabetic Foot Syndrome (DFS) yang disebabkan oleh penyakit Diabetes Mellitus (DM) selama ini masih berfokus pada upaya penyembuhan luka. Beberapa di antaranya adalah pengobatan dan perawatan luka, manajemen infeksi dan manajemen vaskularisasi.
Sedangkan upaya perawatan sebelum terjadinya luka masih menggunakan terapi untuk mengurangi gejala dengan pendekatan farmakologi. Hal inilah yang menjadi latar belakang disertasi Dr. Heri Kristianto, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB dosen Keperawatan Medikal Bedah Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) untuk menulis disertasinya yang berjudul “Pengembangan Algoritme Neuromuscular Taping terhadap Perbaikan Klinis Gangguan Mikrosirkulasi pada Kaki Diabetik”.
“Metode Neuromuscular Taping (NMT) dapat menjadi pilihan intervensi penunjang dari terapi yang sudah ada, karena tidak mempengaruhi aktivitas klien yang terpasang plester. Oleh karena itu, NMT berpeluang untuk dikembangkan dan diterapkan sebagai penunjang dalam penanganan kaki diabetik dengan memberikan dukungan pasien untuk tetap beraktivitas,” jelasnya pada Ujian Terbuka Disertasinya, Selasa (25/05/2021).
Dosen kelahiran Madiun itu menambahkan, NMT merupakan suatu metode pemasangan plester pada permukaan kulit kaki dengan menggunakan plester khusus yang telah dilakukan modifikasi bentuk, panjang dan lebar plester sesuai dengan indikasi klinis.
“Pada uji klinis yang telah dilakukan menggunakan bentuk Fan dan I sebagai dasar untuk memperbaiki mikrosirkulasi pada neuropati kaki diabetik. Hasil yang diperoleh memberikan manfaat dalam memperbaiki kelembapan kulit kaki, struktur kapiler dan respon nyeri neuropati,” jelasnya
Melalui disertasi ini, Heri dinyatakan lulus sebagai Doktor Keperawatan ke-105 dari Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia dengan IPK 3.94 dan predikat cumlaude, yang ditempuh dalam waktu 2 tahun 9 bulan. (Meg)