Kanal24, Malang – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang telah menyusun beberapa langkah untuk memastikan kelancaran penjualan dan penyembelihan hewan kurban.
Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan menyatakan bahwa mereka sedang berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur untuk memastikan hewan kurban yang disembelih memenuhi standar aman, sehat, utuh, dan halal.
Dispangtan juga akan memberikan edukasi tentang kesehatan hewan kurban yang dijual, termasuk penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
“Bersyukur di Kota Malang sejak Januari belum ada kasus. Mudah-mudahan tetap begitu. Kami juga akan bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi untuk memantau situasi ini,” ungkapnya Senin (2/6/2024).
Tidak hanya itu, Dispangtan Kota Malang juga mengatakan bahwa mereka terus memantau lokasi penjualan hewan kurban.
“Saat ini, belum banyak titik penjualan yang disiapkan. Nanti akan kita tindaklanjuti dengan Surat Edaran Wali Kota,” katanya saat diwawancara awak media.
Namun, Slamet mengatakan tempat penjualan tersebut harus mendapat izin dari pemangku wilayah setempat atau dinas setempat.
“Jadi, tempat penjualan hewan kurban tidak boleh sembarangan,” tambahnya.
Saat mengunjungi tempat penjualan hewan kurban, Dispangtan Kota Malang akan memeriksa surat keterangan kesehatan hewan.
Hal ini karena aka nada banyak hewan kurban yang diprediksi dari luar Kota Malang, seperti berasal dari Kabupaten Malang, Blitar, Kediri, Banyuwangi, dan Madura.
Pemeriksaan ini diharapkan dapat mencegah mewabahnya penyakit-penyakit menular yang menimpa hewan kurban dengan persebaran di Kota Malang.
“Jika diperlukan, kami akan menyarankan hewan kurban tetap di daerah asalnya untuk mencegah penularan penyakit,” jelasnya.
Untuk lebih detailnya, Slamet menyatakan bahwa spesifikasi tempat penjualan hewan kurban masih menunggu surat edaran dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
Menurut perkiraan Dispangtan, kebutuhan hewan kurban di tahun 2024 mencapai sekitar 6 ribu ekor, terdiri dari sapi, kambing, dan domba. Sementara lokasi penjualan hewan kurban diperkirakan sebanyak 500 lokasi.
“Tahun 2024 ini prediksi kami sama dengan tahun 2023, sekitar 500 lokasi penjualan dan 6 ribu hewan ternak,” ujar Slamet.(nid)