oleh | Akhmad Muwafik Saleh
Tiadalah suatu peristiwa apapun yang terjadi ditengah-tengah kehidupan manusia kecuali di balik semua itu pasti ada hikmah tersembunyi yang dititipkan pada setiap orang. Hikmah itu akan mudah ditemukan manakala seseorang berpikir positif atas peristiwa yang sedang dialaminya, sekalipun peristiwa itu adalah sesuatu yang tidak disukainya dan bahkan mungkin tampak menyakitkan. Namun rahasia Allah itu indah yang selalui meletakkan rasa “manis dan nikmat” di balik kepahitan peristiwa. Hanya orang-orang yang bersabar dan berpasrah diri seraya terus berpikir positif atas realitas yang akan dengan mudah menemukan dan menyingkap rahasianya.
Seburuk apapun peristiwa selalu menyisakan hikmah kebaikan bagi orang yang bersabar dan selalu berpikir positif. Seperti halnya saat terjadi wabah virus corona pada hari ini. Sekalipun semua orang menganggap hal ini adalah sesuatu yang buruk dan menakutkan, namun sebagai seorang muslim harus tetap yakin bahwa dibalik semua peristiwa ini pasti ada kebaikan yang sedang Allah persiapkan untuk umat manusia terkhusus bagi orang beriman. Yang kemudian mendorong keyakinan kita untuk terus berterima kasih dan bersyukur kepada Allah atas peristiwa yang “tertimpa” pada dirinya. Dan kebiasaan seorang muslim harusnya mengucapkan “alhamdulillahi ala kulli haalin” , segala puji bagi Allah atas segala keadaan. Hal demikian yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Sebagaimana riwayat dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Beliau berkata,
ْ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳُﺤِﺐُّ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﺗَﺘِﻢُّ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕُ . ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳَﻜْﺮَﻩُ ﻗَﺎﻝَ : ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺣَﺎﻝٍ
“Kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan “Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat” . Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan “ Alhamdulillah ‘ala kulli hal ” (HR Ibnu Majah no 3803)
Hal ini karena tidak ada satupun peristiwa yang keluar dari rencana dan ketetapan Allah swt. Sehingga terkait dengan wabah virus corona ini, maka menjadi sepatutnya-lah bagi seorang yang beriman untuk meyakini bahwa ada hikmah kebaikan yang sedang Allah swt rancang untuk
diri kita. Setidaknya hikmah itu antara lain:
1. Dengan virus corona ini, kita semakin sadar bahwa sesungguhnya manusia adalah sangat lemah sebab hanya dengan sebuah makhluk kecil yang berukuran 125 nanometer atau 0,125 mikrometer. Satu mikrometer sama dengan 1.000 nanometer, manusia sudah tidak berdaya. Bahkan sebuah negara superpower pun dibuat berantakan oleh makhluk super kecil ini. Inilah kuasa Allah swt Sang Maha Pencipta segala sesuatu. Hanya dengan ciptaanNya yang kecil saja manusia dan bangsa besar dapat hancur dan takluk, lalu bagaimana mungkin mereka dapat bersikap sombong dan merasa mampu melebihi Sang Pencipta? .
2. Semakin menunjukkan kebenaran ajaran Islam. Khususnya terkait dengan anjuran kebersihan, pola hidup sehat dan pola konsumsi, ibadah dan sebagainya. Islam menganjurkan setiap individu muslim untuk selalu menjaga kebersihan karena hal itu bagian daripada keimanan. Termasuk pula tentang anjuran untuk berwudhu dengan benar. Karena ternyata wudhu adalah cara yang paling efektif untuk bersuci dan menjadikan diri sebagai pribadi yang bersih. Bahkan benar bahwa salah satu solusi yang dianjurkan untuk mencegah penularan covid-19 ini adalah dengan sesering mungkin untuk membersihkan atau cuci tangan. Hal ini menunjukkan kebenaran syariat wudhu dalam Islam. Demikian pula dengan syariat shalat yang mengajarkan kebersihan tubuh secara intensif sebanyak minimal 5 kali sehari. Serta berbagai aturan syariat lainnya yang ternyata mampu menjadi cara dalam mencegah penyebaran virus corona ini. Peristiwa hari ini dengan wabah covid-19 seakan mengajak kita untuk kembali kepada Islam dan menjalankan kembali ajaran Islam sekecil apapun dengan benar sesuai tuntutan syariat-Nya.
4. Mengajarkan kita untuk berperilaku hidup sehat baik dalam pola konsumsi, kesehatan lingkungan baik rumah, lingkungan sekitar serta kesehatan mental berupa membangun cara berpikir positif sehingga dengan demikian akan dapat menjaga dan menguatkan imunitas tubuh.
5. Mengajarkan untuk saling peduli pada sesama serta membuka peluang untuk berbuat baik pada orang lain di sekitar melalui sedekah, pengorbanan dan saling membantu serta saling menguatkan dan memotivasi untuk sama-sama melawan penyakit dan keluar dari wabah ini. Sebab tanpa kesadaran bersama hal ini sulit terwujud untuk keluar dari wabah penyakit. Sebagai contoh salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini adalah dengan cara melakukan karantina diri dan berdiam diri di rumah serta melakukan self distancing dengan cara menjaga jarak interaksi. Hal ini tentu tidal bisa dilakukan oleh seorang ini. Namun membutuhkan kesadaran kolektif dari keseluruhan masyarakat agar dapat memutus mata rantai virus corona ini.
6. Mengajarkan untuk berdisiplin dalam hal apapun. Sebab ketidakdisiplinan mampu menjerumuskan manusia pada kegagalan. Dalam konteks pencegahan virus corona maka manakala seseorang tidak.berdisiplin dengan propokol yang telah dibuat oleh pihak berwenang yang ahli maka tentu akan semakin memakan banyak korban jiwa. Sepertinya halnya protokol tentang lockdown, self quarantine atau self isolation, social distancing,
Serta masih banyak lagi hikmah yang bisa diperoleh dari sebuah wabah penyakit yang sangat ganas penyebarannya ini. Tugas kita untuk menemukan sebanyak mungkin hikmah di balik wabah virus corona ini agar kita tidak larut dengan berita negatif yang cenderung kontra produktif dalam melawan untuk keluar dari wabah ini. Marilah kita temukan bersama nilai hikmahnya atau sisi positif di balik wabah ini. Semakin kita bersabar maka akan semakin menambah kondisi imunitas tubuh kita, sehingga benarlah Firman bahwa :
وَٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَٰشِعِينَ
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (QS. Al-Baqarah, Ayat 45)
Teruslah berpikir positif sebab Allah tidak pernah salah dalam memberi beban pada hambaNya. Rencana Allah itu indah. Yakinlah…!. Terima kasih corona…
Penulis KH Akhmad Muwafik Saleh Pengasuh Pesma Tanwirul Afkar dan Dosen FISIP UB