KANAL24, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada November 2020 Jatim mengalami inflasi sebesar 0,26 persen setelah sebelumnya mengalami deflasi 0,02 persen Oktober dan deflasi 0,15 persen pada September. Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur semua kota mengalami inflasi.
Kepala BPS Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan, mengatakan Inflasi terjadi di Jawa Timur selama Nopember 2020 secara berurutan dapat disebutkan yaitu tertinggi di Sumenep sebesar 0,82 persen. Kemudian diikuti Kediri dan Jember masing-masing sebesar 0,44 persen, selanjutnya Madiun dan Probolinggo masing-masing sebesar 0,41 persen. Inflasi di Malang tercatat sebesar 0,31 persen sedangkan inflasi terendah di Banyuwangi dan Surabaya masing-masing sebesar 0,20 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,24 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,08 persen. Selanjautnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,40 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,17 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen, kelompok transportasi sebesar 0,21 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,47 persen.
“Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan,” ujar Dadang Hardiwan dalam konferensi pers melalui vidio live virtual, Selasa (01/12/2020).
Tingkat inflasi tahun kalender November 2020 sebesar 0,98 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 1,50 persen.
Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari-November) 2020 di 8 kota IHK Jawa Timur, sampai dengan bulan November 2020 Jember merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi yaitu mencapai 1,71 persen, sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Surabaya yang mengalami inflasi sebesar 0,82 persen.(sdk)