KANAL24, Jakarta – Konsumsi rumah tangga pada kuartal kedua 2019 diyakini bakal lebih tinggi dibandingkan periode tiga bulanan sebelumnya. Hal itu karena ada faktor pendorong belanja masyarakat, yaitu pencairan tunjangan hari raya (THR) yang dilakukan pemerintah hari ini serta swasta yang waktunya berbeda-beda.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan PDB kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen dikontribusikan oleh konsumsi rumah tangga sebesar 5,01 persen. Diharapkan dengan adanya THR yang sudah dicairkan, konsumsi rumah tangga di kuartal II-2019 mendekati 5,1 persen.
“Kita harap pada kuartal kedua konsumsi tetap terjaga di atas lima persen dan berharap situasi politik terjaga sehingga confidence dari konsumen masih terjaga. Kita berharap terjaga di atas lima persen atau mendekati 5,1 persen,” ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Jumat (24/5).
Sri Mulyani menyatakan tren belanja masyarakat jelang Lebaran meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Oleh sebab itu efek dari konsumsi yang meningkat ini akan berimbas langsung terhadap satuan hitungan terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019.
Namun bulan-bulan lain setelah Lebaran juga akan berpengaruh pada hasil akhir pertumbuhan ekonomi secara kuartalan.
Meski begitu dia berharap bulan-bulan berikutnya tingkat konsumsi rumah tangga akan tetap tinggi. Pasalnya pemerintah juga berjanji akan mencairkan gaji ke-13 bagi ASN.
“Kalau mereka belanjakan THR-nya maka pengaruhnya dia langsung. Karena tidak semuanya juga dibelanjakan, walaupun menjelang Lebaran pasti ada ekstra belanja. Maka kita berharap pengaruhnya lebih besar dari bulan-bulan biasa,” kata Menkeu. (sdk)