KANAL24, Malang – Banyaknya limbah sayuran dan limbah tahu di Desa Bocek Karangploso yang selama ini menyebabkan bau menyengat sebentar lagi akan hilang. Bukan saja hilang namun limbah tersebut akan menjadi uang karena berganti menjadi pupuk cair. Hal ini terjadi karena adanya program pelatihan pembuatan pupuk fermentasi dan granulation yang di lakukan sekelompok mahasiswa FP UB dengan Karang Taruna Himubora.
“Sampah organik berupa sisa sayur-sayuran dan limbah tahu merupakan masalah di Desa ini. Bau menyengat yang tidak sedap sangat menggangu dan limbah tahu membuat pencemaran di air irigasi. Selain itu terdapat peternakan milik pribadi masyarakat di sini,” papar Bapak Titis ketua Karang Taruna kepada kanal24.co.id Sabtu (25/5/2019).
masyarakat dan mahasiswa nampak kompak dalam pelatihan pupuk cair
Untuk itu Karang Taruna Himubora menggandeng sekelompok mahasiswa FP yang terdiri dari Vierina Beta Nurintan (FP 2017) dengan empat rekan lainnya Nita Ernawati (FP 2017), Entry Widyawati K. (FPt2016), Rizki Dandy M. P. (FP 2017), dan Fajar Pradana (FP 2017) mencoba melakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah ini menjadi sesuatu yang lebih produktif.
Menurut mahasiswa Universitas Brawijaya ini setelah dilakukan koordinasi dan pengamatan di simpulkan bahwa Desa Bocek di Kabupaten Malang merupakan desa dengan mata pencaharian mayoritas warganya yaitu bertani dan beternak. Sementara itu, masalah utama di desa ini adalah masalah limbah organik, limbah dari industri tahu, dan hasil ternak yang berupa kotoran baik urin maupun feses. Oleh sebab itu, solusi dari permasalah tersebut yaitu membuat pupuk cair yang terbuat dari air limbah tahu dan limbah organik sayur, serta pupuk granul yang terbuat dari fesef dan urin hewan ternak masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah pelatihan sudah bisa kami laksanakan mulai tanggal 22 Mei hingga 27 mendatang,” kata Vierina.
Menurut Vierina program ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang ternaung dalam Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM – M) yang telah lolos pendanaan Dikti. Dalam pelaksanaannya Viera mengaku senang karena antuasis dari warga Desa Bocek cukup bagus dan hasil dari pelatihan ini bisa menghasilkan pemasukan bagi warga desa dari pupuk cair. Selain itu juga dapat menjadi salah satu program wirausaha bagi para pemuda desa setempat.
Menanggapi hal ini Titis selaku ketua karang taruna mengaku sangat senang dengan pelatihan ini karena menjadi solusi dari masalah yang selama ini terjadi di desanya.
“Kegiatan yang dilakukan bisa melibatkan karang taruna, supaya pemuda desa ini mampu untuk mengasilkan suatu hal yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Untuk jangka panjangnya bisa menjadi suatu usaha yang dikelola langsung oleh karang taruna. Sehingga tidak ada yang menganggur dan sama-sama menguntungkan,” pungkasBapak Titis (sid)