KANAL24, Malang – Dalam era globalisasi dan revolusi teknologi digital yang semakin pesat, bisnis dan perekonomian berkembang dengan cepat dan semakin kompleks. Internet, sebagai faktor utama dalam kemunculan paradigma periklanan baru, membuka pintu lebar dalam pasar bisnis. Di tengah perubahan ini, pemasaran digital, dengan segala keunggulan yang ditawarkannya, menjadi kunci keberhasilan bagi bisnis yang ingin meraih kesuksesan.
Tujuan dari program pemberdayaan masyarakat di Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang pada Jumat, 22 September 2023 lalu adalah untuk memberikan pelatihan dan pendampingan dalam bidang pemasaran digital dan optimasi mesin pencari (SEO). Inisiatif ini bertujuan untuk membantu pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Desa Sukoraharjo memanfaatkan teknologi digital dalam memperluas jaringan pemasaran mereka, membangun citra merek yang kuat, dan meningkatkan daya tarik pelanggan.
Kepala Desa Sukoraharjo, Sujianto, dalam sambutannya, menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh desa tersebut. Walaupun memiliki potensi desa produktif dan produk UMKM yang unggulan, Desa Sukoraharjo belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran. Terbatasnya pengetahuan menjadi kendala, khususnya dalam pemasaran online. Dana desa yang terbatas akibat penanganan Covid-19 juga menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaan potensi desa.
“Selepas covid19 memang ada tantangan perubahan perilaku konsumen termasuk di sektor umkm,” kata Sujianto

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya bekerjasama dengan Jagoan Indonesia mengadakan program pengabdian masyarakat. Kegiatan ini melibatkan pelaku UMKM Desa Sukoraharjo dan tim ahli di bidang pemasaran digital. Dalam sesi-sesi pelatihan, peserta diberikan wawasan tentang bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan produk dan bisnis mereka.
Melalui program pendampingan ini, diharapkan pelaku UMKM di Desa Sukoraharjo akan mengalami transformasi positif dalam strategi pemasaran produk mereka. Mereka akan lebih mampu mengelola pemasaran online mereka sendiri, yang dapat mengurangi biaya promosi dan meningkatkan profitabilitas bisnis. Pemasaran online yang lebih efektif juga dapat membantu mereka menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan di luar wilayah lokal, yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka.
Namun, tantangan yang dihadapi Desa Sukoraharjo tidak hanya terbatas pada pemasaran produk UMKM. Masalah permodalan untuk pengembangan potensi desa menjadi perhatian. Dengan sebagian besar dana desa digunakan untuk penanganan Covid-19, sumber daya yang tersisa menjadi terbatas. Oleh karena itu, program pendampingan juga menggugah pemikiran perangkat desa dalam mengembangkan potensi desa mereka.
Program ini bukan hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membuka peluang untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan kontribusi yang lebih besar terhadap ekonomi lokal. Masyarakat Desa Sukoraharjo telah berjalan bersama dengan era digital, dan dengan dukungan yang tepat, mereka siap untuk meraih peluang yang ditawarkan oleh masa depan yang semakin digital ini. Selain itu, Program ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara universitas, ahli marketing, dan pemerintah desa dapat menciptakan dampak positif yang signifikan dalam menghadapi perubahan digital di era ini. Desa Sukoraharjo kini memiliki alat yang lebih kuat untuk bersaing dan mengembangkan potensinya, membuka jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.(sdk)