KANAL24, Jakarta – Sebagai upaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan, PT Pegadaian (Persero) memanfaatkan bank sampah yang sudah didirikan sebanyak 54 area di seluruh Indonesia. Sampah-sampah yang dikumpulkan ke bank sampah tersebut akan dikalkukasi untuk dikonversi dalam bentuk rupiah dan kemudian dimasukkan dalam rekening tabungan emas.
Kepala Devisi Kebersihan Bina Lingkungan (KBL) Pegadaian, Hertin Maulida mengatakan dasar pembentukan program bersih lingkungan ini karena persoalan sampah di Indonesia sudah cukup mengkhawatirkan. Padahal dari sampah ketika dikelola dengan baik dapat menghasilkan pundi-pundi uang.
Oleh sebab itu agar uang yang dihasilkan dari penjualan sampah tersebut dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan di masa mendatang dan juga sarana investasi, Pegadaian melakukannya dengan Bank Sampah. Dari 54 outlet bank sampah yang telah didirikan saat ini sudah bisa menggaet nasabah sebanyak 4.615 orang dengan jumlah “grab” emas mencapai lebih dari 760 gram emas.
“Target sampai akhir tahun ini kita bisa grab emas 1 kg, dengan nasabah baru. Kami tetap ingin literasi keuangan melalui bank sampah yang dikonversi ke tabungan emas,” kata Hertin kepada Ipotnews di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (27/7/2019).
Dilansir dari ipotnews untuk memperluas jangkauan kepada masyarakat dalam menggaet nasabah dan mengejar target emas, pihaknya akan menambah unit bank sampah sehingga bisa mencapai 59 area. Melalui produk tabungan emas dari bank sampah ini diharapkan persoalan sampah yang mencemari lingkungan dapat ditekan dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat.
“Gampang kok ngelola sampah buat bisa jadi tabungan emas ini, kita hanya perlu memutus (mata rantainya) di tengah saja, kalau untuk pemilahan sampah antara organik dan anorganik bisa dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga,” pungkas Hertin.