KANAL24, Malang – Upaya peningkatan literasi keuangan digital bagi UMKM perlu didikung oleh berbagai pihak. Salah satunya dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Sosialisasi dan Pelatihan Perencanaan Keuangan Menuju UMKM Pintar Finansial di Era Digital”.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 17 Juli 2024, di Aula Gedung A FEB UB ini melibatkan empat belas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai sektor di Kota Malang sebagai peserta.
Program ini bertujuan mengatasi rendahnya literasi keuangan dan minimnya adopsi teknologi digital yang masih menjadi tantangan bagi UMKM.
“Pelaku usaha kecil menengah ini masih minim memanfaatkan teknologi keuangan digital dalam mengelola usahanya,” kata Ketua Tim PKM Prof. Made Sudarma melalui penjelasan tertulisnya.
Fokus utama kegiatan adalah pelatihan penggunaan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK). Aplikasi keluaran Bank Indonesia ini dirancang untuk membantu pelaku UMKM mencatat transaksi keuangan harian dengan lebih akurat, menyusun laporan keuangan secara otomatis, serta menyediakan informasi penting bagi pengambilan keputusan usaha.
Kegiatan diawali dengan sosialisasi oleh Prof. Dr. Made Sudarma, S.E., Ak., M.M., dan Ibu Putu Prima Wulandari, S.E., M.S.A., Ak., CA., yang membahas pentingnya perencanaan keuangan berbasis digital serta manfaat penggunaan SIAPIK. Sesi diskusi yang mengikuti paparan materi menjadi momen bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan tantangan usaha.
“Sesi diskusi ini penting agar peserta dapat menjelaskan praktek bisnis yang selama ini mereka jalankan dan perubahannya jika menggunakan SIAPIK,” jelas Made.
Untuk itu pihaknya juga memberikan sesi praktik langsung penggunaan SIAPIK, dipandu oleh Atika Rahmania Izzati, salah satu mahasiswa tim pelaksana, dengan nggota tim mahasiswa lainnya—Nelamayla Fadia Putri, Odhy Syahputra Wibowo, Berlianti Putri Permata Rini, dan Fathan Rafi Imransyah—berperan aktif mendampingi peserta secara langsung. Sesi ini memberikan pengalaman interaktif pada peserta untuk memahami pengoperasian SIAPIK secara mendalam.
“Dalam praktek kami melibatkan mahasiswa sebagai pemandu agar mahasiswa juga memiliki pengalaman dalam pendampingan,” imbuh Guru Besar FEB UB ini.
Dari hasil pelatihan pihdknya melakukan evaluasi yang menunjukkan keberhasilan program dalam mencapai tujuannya. Lebih dari 85% peserta menyatakan puas dengan materi dan pelatihan yang diberikan.
Sebagian besar peserta juga merasa terbantu dengan fitur aplikasi dan berminat memanfaatkan SIAPIK sebagai alat pencatatan keuangan usaha mereka. Program PKM ini tidak hanya menunjukkan komitmen FEB UB dalam mendukung pengembangan UMKM lokal, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendorong digitalisasi sebagai solusi di era ekonomi modern.
Made berharap literasi keuangan yang kuat diharapkan menjadi fondasi bagi UMKM untuk tumbuh berkelanjutan dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
“Kami berharap literasi keuangan ini dapat memperkuat fondadi UMKM di malang agar tumbuh dan berkembang,” pungkasnya.(sdk)