Oleh: Noval Adib
Trading for living, yang kalau diterjemahkan kurang-lebih “mengandalkan cuan dari trading di pasar modal untuk biaya hidup sehari-hari”. Ini tentu berbeda dengan trading sekedar untuk mencari uang tambahan, sedangkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari dia sudah mempunyai pekerjaan tetap yang memberinya penghasilan tetap pula. Dengan demikian trading for living tentu lebih berat dibanding trading for travelling alias trading yang cuannya untuk jalan-jalan alias rekreasi saja.
Nah, apakah bisa trading untuk menyambung hidup sehari-hari? Melihat makin banyaknya jumlah investor individu di pasar modal Indonesia maka bisa disimpulkan makin banyak yang yakin bahwa pasar modal adalah salah satu tempat yang menjanjikan untuk menghasilkan uang, termasuk uang untuk biaya hidup sehari-hari. Tapi bagaimana caranya?
Mengingat kebutuhan hidup sehari-hari adalah pengeluaran konsisten yang jumlahnya secara rata-rata adalah tetap maka diperlukan cuan yang konsisten secara rata-rata per hari. Nah bisa tidak menghasilkan cuan secara konsisten per hari dalam jumlah tertentu yang dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup? Kalau belum bisa menghasilkan cuan secara konsisten per hari alias volatilitas antara cuan dan boncos masih cukup tinggi berarti masih belum bisa mengandalkan cuan dari trading di pasar modal untuk hidup sehari-hari. Jadi yang diperlukan pertama kali adalah konsistensi menghasilkan cuan. Kalau belum bisa konsisten ya belajar konsisten dulu. Konsistensi ini meskipun mudah dipahami namun untuk mencapainya perlu latihan mengambil keputusan (buy, sell dan hold) yang cukup intens, disertai dengan pengendalian emosi dan psikologi trader yang tinggi.
Lalu berapa cuan yang perlu dihasilkan secara konsisten per hari? Besaran angkanya tentu relatif karena standard hidup tiap orang berbeda-beda. Namun kita bisa melihat secara persentase cuan yang dihasilkan untuk membiayai hidup dengan mencari pembanding. Ambil contoh driver gojek (motor) atau gocar/grabcar (mobil). Dari hasil penelusuran di internet didapat angka untuk ojek motor rata-rata memperoleh penghasilan bersih per hari antara Rp.150.000 –Rp.200.000 an. Sedangkan untuk ojek mobil rata-rata memperoleh Rp.350.000 – Rp.500.000 an per hari. Kalau dihitung secara return on asset, ROA, untuk ojek motorl per hari dengan asumsi harga beli motornya adalah Rp.20.000.000 maka ROA untuk ojek motor sebesar 0,75% – 1% per hari. Sedangkan untuk ojek mobil dengan asumsi harga beli mobilnya adalah Rp.100.000.000an maka ROA nya lebih kecil lagi yaitu sebesar 0,5% per hari.
Nah bisa nggak menghasilkan cuan secara konsisten sebesar 0,5% – 1% per hari? Kelihatannya kecil angka 1% itu, tapi ketika dituntut secara konsisn per hari maka harus dijawab secara jujur, bisa tidak? Kalau sudah yakin bisa menghasilkan cuan 1% per hari secara konsisten, pertanyaan berikutnya adalah: berapa modal yang diperlukan? Sekali lagi kembali ke standard hidup masing-masing. Kalau standard kebutuhan hidup sehari sebesar Rp.500.000 maka modal yang diperlukan untuk trading sehari-hari sebesar Rp.50.000.000. Lebih banyak modal yang digunakan tentu lebih besar lagi peluang untuk menghasilkan cuan yang lebih tinggi lagi.
Nah selamat mencoba membiayai hidup dari trading saham di pasar modal.
Penulis adalah Kepala Laboratorium Investasi dan Pasar Modal serta dosen pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Brawijaya.